Egois Yang Diperbolehkan

 



Foto Dokumentasi Pribadi

Seringkali egois atau egoisme dikaitkan sebagai suatu hal yang hanya menguntungkan diri sendiri. Menurut Wikipedia, Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Bahkan ada salah satu artikel menyebutkan kalau orang egois cenderung memerhatikan keinginan, keutuhan dan kesejahteraan diri sendiri.

Sifat egois merupakan sifat yang tumbuh secara alami dalam diri setiap manusia. Tapi mungkin memiliki kadar egois yang berbeda-beda. Tanda keegoisan sering digambarkan seperti merasa tidak perlu minta maaf saat berbuat salah, sering mengeluh tanpa memecahkan permasalahan, selalu menyalahkan dan menyudutkan orang lain, tidak toleransi dalam suatu hubungan dan kadang sering sampai menilai buruk orang lain.

Nah, sebenarnya yang akan kita bahas di sini, bukanlah tentang egois yang seperti disebutkan di atas, tetapi kita akan bahas egois yang berdampak baik atau malah harusnya diperbolehkan demi kebaikan diri sendiri. Jadi, nggak selamanya egois itu dampaknya negatif. Egois yang diperbolehkan yaitu,

Yang pertama, egois dalam menentukan siapa yang berhak menjadi sahabat baik, ini merupakan egois yang baik, kita tidak harus menjadikan semua orang sahabat, tetapi pilihlah orang-orang yang memang memberikan positive vibe kepada kita. Boleh kok berteman dengan siapa saja,  namun memilih sahabat yang paling dekat untuk berbagi cerita dan hal pribadi harus diseleksi dan harus egois menentukan yang mana terbaik menurut kita.

Yang kedua, menolak untuk mendengar sesuatu yang buruk, bagi kaum hawa mungkin nggak asing lagi dengan ngerumpi, gosip atau gibahin orang, tetapi kita punya hak dan egois untuk tidak mendengarkan hal tersebut. Selain menjaga telinga supaya tetap mendengar yang baik, juga menjadikan kita lebih tenang dan tidak mudah berburuk sangka dengan cerita orang yang belum tentu benar.

Yang ketiga, cuek dengan perkataan dan pendapat orang lain. Kita boleh saja nih untuk menerima pendapat orang lain, apalagi pendapatnya bersifat membangun atau bahkan menambah kepercayaan diri kita. Tetapi perlu diingat nih guys, kalau perasaan kita jauh lebih penting, jadi nggak apa-apa kalau kita egois dengan memperhatikan perasaan kita lebih dulu, jangan terfokus dengan perkataan orang lain apalagi sampai menjatuhkan harga diri sebagai manusia.

Yang keempat, memberikan hadiah pada diri sendiri. Kalau kita sudah bekerja keras dan melakukan semuanya dengan maksimal, rasanya akan lebih asik kita memberi reward pada diri, ini salah satu keegoisan yang harus kita perhatikan dengan baik. Misalnya membeli barang yang disukai atau mengunjungi tempat-tempat yang sudah lama kita dambakan. Tetapi tetap ingat bahwa memberi reward ini harus tahu batasan juga, jangan malah sampai bangkrut ya. Kalau sekali-kali sih nggak papa.

Yang kelima, berani bilang “Nggak”, kita harus belajar egois untuk sesuatu yang nggak kita sukai, misalnya kita berada pada circlye pertemanan yang malah cenderung memanfaatkan kita. Kadang bisa membuat kita menyetujui sesuatu yang sebenarnya kita nggak sukai, malah seperti mengkhianati diri sendiri. Kalau memang rasanya nggak bisa dan nggak mau berada di lingkungan tersebut, kamu harus tegas sama diri sendiri dan egois untuk berada pada lingkungan yang kamu sukai, supaya mendapatkan hal yang terbaik bagi diri sendiri.

Oke, mungkin nggak ada salahnya kita mulai mengetahui bahwa keegoisan dalam diri itu penting. Egois untuk kebahagiaan dan menyayangi diri sendiri. Jadi nggak ada yang salah dengan keegoisan, selama kita tahu bahwa egoisnya bukan untuk dampak negatif.

Kira-kira kamu punya cerita apa tentang keegoisan? Yuk sharing bareng

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart