Menjadi Pembicara di Temu Pendidik Nusantara (TPN) Ke-VIII
Dokumentasi Pribadi
Alhamdulillah, sebelumnya aku tidak menyangka bisa
menjadi pembicara di sebuah acara Temu Pendidik Nusantara (TPN) tahun 2021. Aku
tidak berekspektasi terlalu tinggi untuk bisa lolos dalam seleksinya. Karena memang
rasanya aku kurang persiapan dan ceritaku mungkin tidak sebagus cerita guru yang
lain.
Malam sebelum
tutupnya pendaftaran, aku berkeluh kesah dengan suami. Aku menyampaikan bahwa
aku masih ragu untuk daftar, karena beberapa alasan tadi. Nggak disangka Suami memberikan
dorongan kepadaku untuk daftar. “sudah, daftar aja, mana tahu kamu lolos jadi
pembicara”. Dengan mengernyitkan dahi, aku kembali bertanya kepada diriku
sendiri. Apakah aku bisa?
Ku ambil
leptop dan mulai ku tulis apa yang terjadi pada saat aku mendidik di Sekolah. Aku
mengambil ide tentang strategi memahami murid. Aku beri judul presentasinya yaitu
“Peserta Didik Senang, Guru Tenang”. Aku mulai merangkai abstrak yang akan
dikirimkan untuk menjadi pembicara. Aku bercerita tentang kondisi awal yang
terjadi di sekolah pada saat pandemic. Selain itu, tantangan yang ku hadapi
yaitu adanya pembelajaran tatap muka yang sedang berjalan.
Sebagai guru
aku tentu ingin sekali mengenal karakter peserta didikku. Maka dengan adanya
pembelajaran tatap muka terbatas, aku jadi lebih mudah mengenal mereka. Namun ternyata
salah, aku malah bingung cara untuk mendekati dan mengenal mereka. Oleh sebab
itu, terciptalah ide untuk membuat 30 Menit bersenang-senang, aku membiarkan
peserta didik berekspresi dengan cerita mereka masing-masing sebelum pembelajaran
dimulai. Hal ini kulakukan supaya aku bisa mencuri perhatian mereka saat
pembelajaran dan membuat mereka lebih tertarik dengan pembelajaran.
Ternyata,
aku berhasil menerapkan 30 menit bersenang-senang dengan peserta didik. mereka
dengan lantang menceritakan tentang diri mereka. Setiap minggu aku menyiapkan
beberapa tema untuk mereka ceritakan di depan kelas. Misalnya tentang sesuatu
yang berharga. Mereka aku suruh membawa benda yang menurut mereka berharga, nah
sebenarnya strategi ini sudah aku tulis di laman blog ini dan juga di Instagram.
Antusias peserta didik sangat terasa dan suasana kelas menjadi cair.
Aku belajar
banyak tentang menerapkan startegi ini. Aku makin akrab dengan peserta didikku
dan mereka lebih terbuka tentang pembelajaran yang sedang berlangsung. Poin paling
inti adalah mereka merasa bahwa pembelajaran tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan
atau memindahkan isi buku ke kepala mereka (istilah kasarnya). Tetapi pembelajaran
itu adalah suatu cara untuk melibatkan mereka. Merekalah yang harusnya hadir
dan kesadaran untuk belajar memang berasal dari mereka sendiri bukan karena tekanan
dan bukan karena siapapun.
Pembelajaran
yang menyenangkan harus terus diterapkan. Banyak startegi dan cara agar anak
terlibat dan aktif. Sehingga mereka merasa bukan diceramahi atau digurui,
tetapi memang membuat mereka berubah lebih baik dari hari ke hari.
Aku sangat
bersyukur bisa menjadi pembicara di TPN ke-8. Akhirnya aku bisa menyampaikan
apa yang selama ini sudah aku terapkan di kelas. Bersama guru lainnya, aku juga
mendapat berbagai inspirasi dalam mengajar. Memang inilah yang dibutuhkan guru
saat ini. Yaitu menuangkan pemikiran mereka di sebuah wadah yang mampu menampung
pemikiran dan ide-ide brilian mereka. Semoga tahun depan aku masih diberi kesempatan
untuk ikut. Sekali lagi aku merasa beruntung bisa tergabung dengan guru lain
untuk saling menginsiprasi dan berbagi.
Beberapa pembicara
yang keren hadir di TPN yaitu:
Ada Pak
Usman yang menghidupkan Asesmen Lingkungan di Sekolah, yang dimulai dari
hidupnya club budaya literasi.
Lalu bu
Munawaroh yang membuat kartu aljabar sebagai alat peraga dalam pembelajaran
Ada bu Irna
yang membuat media pembelajaran dengan games
Ada bu khodaijah
yang membuat pembelajaran dengan games yang menarik
Lalu ada bu
Dewi yang menggambungkan seni dengan matematika dalam sebuah pembelajaran.
Jujur mereka
semua sungguh menginspirasi diriku pribadi. Tak lupa juga ada mba Eryka sebagai
pemandu yang sudah memandu kegiatan dengan lancar
“Sekali Merdeka,
Tetap Merdeka Belajar”
Semangat menginspirasi Bapak Ibu Guru dimanapun berada. Anda keren 😊
Terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara TPN, semoga sehat dan sukses selalu.
Komentar
Posting Komentar