Cerpen pertama :)
Mengagumimu Ternyata Salah Bagiku
Oleh: Pipi Miralini
Masih ingat
diingatanku tentang dia yang pernah sempat singgah dihatiku, dia adalah cowok
yang ramah. Siapa saja pasti tertarik berkenalan dengannya, dia adalah cowok
yang cukup ganteng dan paling di sukai karena selalu menjadi pembicaraan
seluruh wanita dikelasku, hari itu tepat dikelas dia memperkenalkan dirinya untuk
dicalonkan menjadi ketua kelas maklum masih tahun satu dan baru-baru awal
sekolah, dengan lantang dan gagahnya dia berbicara didepan kelas, “Teman-teman
perkenalkan nama saya Albert, saya akan berusaha untuk bertanggungjawab menjadi ketua yang
akan mengayomi dan memimpin teman-teman semua, terima kasih” entah mengapa aku
merasa senang melihatnya berdiri didepan sana dan langsung saat penentuan suara
mana yang dipilih menjajdi ketua, aku langsung memilihnya. Sekolah terasa
dimulai sungguh indah, betapa tidak aku mendapat teman-teman baru dan tentu
saja sepertinya aku merasa ada yang aku senangi dikelas hari itu, dia sicowok
ganteng yang menjadi pembicaraan seluruh kelas.
Sebulan sudah
aku menjalani masa sekolahku, Aku bisa dibilang cukup pintar dikelasku, karena
aku memang aktif dikelas ditambah aku menjadi siswa yang bisa mengambil hati
guru, jadi lumayan banyak guru yang tahu denganku, namun aku tidak bisa dekat
dengan cowok yang ku senangi itu, cowok yang dikelas memiliki karisma dan
menjadi pujaan semua wanita, rasanya berat untukku mendapatkannya, tapi hari
itu serasa dunia menjawab kegundahanku,
“Siska”
Aku berbalik
dan melihat kearah bangku dibelakangku,
“iya, ada apa?,
kamu memanggilku?”
Aku merasa
senang karena dipanggil oleh sicowok manis yang aku kagumi Albert
“iya kamu, o
ya boleh tidak aku main kerumah mu?”
Pertanyaan
ini, oh tuhan kenapa dia mau langsung main kerumah ku? Apa dia ingin
menembakku? Jangan secepat ini.
“bbbboleh,
boleh banget”
Dengan gagap
aku menjawab pertanyaannnya.
“baiklah,
kalau begitu aku akan datang malam ini ya, kamu tidak keberatankan?”
Mana mungkin
aku keberatan dengan cowok tampan yang menjadi incaranku selama ini, aku ingin
sekali dia datang kerumah, kalau bisa setiap hari.
“aku tidak
keberatan, datang saja, Aku tunggu ya ”
Dia tersenyum
kepadaku dan langsung pergi saat bunyi lonceng istirahat berdering,,
Malam itu
Aku menyiapkan
baju terbaikku untuk bertemu dengannya, aku meyiapkan segala yang aku butuhkan
untuk bisa tampil cantik didepannya, siapa yang tahu kalau malam ini mejadi
malam bersejarah bagiku, ditembak Albert sipujaan hatiku...
Sms masuk
dihape mungilku
“aku sudah
didepan rumahmu, boleh masuk sis?”
Aku bergegas
mempercepat langkah dan menyuruhnya masuk, waktu itu ayah dan ibu juga dirumah
dan menyambut kedatangannya, aku bahagia sekali rasanya sipujaan hati sudah
berkenalan dengan kedua orang tuaku.
“silakan duduk
nak, bapak ibu mau kebelakang dulu ya”
Ayah dan
ibupun berlalu dan aku langsung menyuguhi Albert minuman
“silahkan
diminum”
Albert memulai
pembicaraan dan hatiku mulai deg-degan,
“o ya kamu
cukup pintar dikelas ya, apalagi cara kamu berbicara didepan kelas,aku suka
banget, kalau kamu nanti jadi pembicara pasti jadi pembicara yang handal”
Oh tuhan
bangga sekali aku bisa dipuji langsung oleh orang yang aku suka, serasa dunia
milik berdua, aku tersipu malu,,
“mmm tujuanku
kesini Cuma mau tanya sama kamu, kamu kelihatannya akrab banget sama Andika,
kamu pacaran sama dia?”
Kenapa dia
malah membahas andika, apa mungkin dia cemburu dan bilang untuk menjauhinya?
“aku nggak ada
hubungan kok sama dia, dia teman biasa aja kok, memnag kita dekat karena kita
teman dari kecil”
Aku melihat
raut wajah kegembiraan dari mukanya,
“kalau begitu
baguslah, bisa dong kamu comblangin aku dengan andikha?”
Aku terkejut
mendengar pembicaraanya..
“maksudnya?
Kamu suka andika?”
Aku mulai
merasa dia sedang bercanda
“iya, aku
serius, makanya aku datang kerumahmu untuk bicara secara empat mata, kamu
jangan bilang siapa-siapa ya, aku memang menyukai lelaki, aku tahu ini salah,
tapi aku harus bagaimana? Aku sudah lama menahan gejolak ini, dan aku tahu kamu
bisa jadi orang yang mampu menjaga rahasia ku, karena kamu juga dekat dengan
orang yang aku suka”
Rasanya langit
jatuh menimpa ku, aku merasa sesak dan tak tahu harus berkata apa, aku
mengagumi orang yang salah, orang yang sangat jauh berbeda dari pikiranku dan
aku berjanji tidak akan pernah menyukai dia lagi, setelah mendengar
pengakuannya, ternyata aku mengagumi orang yang salah, dan aku memutuskan
menjaga rahasia Albert tapi aku menolak untuk mencomblangkannya dengan sahabat
dekatku Andikha, karena aku masih ingin Albert sadar bahwa dia lelaki dan dia
harusnya mencintai wanita, bukan lelaki juga.
Komentar
Posting Komentar