KESABARAN JONO



Jono lelaki paruh baya yang biasa dipanggil jon ini selalu bekerja menjadi supir bus travel jurusan kerinci-pesisir selatan, travelnya kini tak seperti dulu, sekarang dia memiliki saingan yatu mobil-mobil kijang yang selalu lebih banyak penumpang ketimbang dirinya.
Jono mengklakson mobilnya ketika terlihat orang yang hendak pulang kekerinci, dengan senang hati jono membagi keuntungannya dengan agen mobil yang telah mencari penumpang untuknya. Begitulah Jono tak pernah mengeluh dengan kondisi yang menimpanya, meskipun dia tahu ada anak dan isteri yang harus dihidupinya, tapi dia tetap optimis bahwa yang maha kuasa telah memberikan rezeki lebih untuknya.
Siang itu Jono seperti biasa kepasar tepatnya di kecamatan Batang Kapas, dipasar kuok tempat pemberhentian mencari penumpang, tak selang beberapa lama terkumpul 2 orang penumpang, Jono masih menunggu beberapa menit hingga dia memutuskan untuk siap berangkat.
Jono berharap nanti dijalan ada penumpang yang akan menaiki mobilnya, dan dia terus berharap.....
Sampai di kecamatan berikutnya yaitu kecamatan sutera, Jono celingak celinguk, berharap ada bertambahnya penumpang, mengklakson dan melihat kiri kanan namun tak ada mendapatkan penumpang.
Hingga sampai dikecamatan berikutnya lagi dan lagi, masih juga belum menemukan penumpang, Jono yang mulai merasa sedih namun harus ditutupi karena dia tahu yang maha kuasa pasti adli dalam memberikan rezeki untuknya, karena dia sudah berusaha dan sudah memberikan yang terbaik hari ini.
Diakhir perjalanan Jono tetap membawa 2 penumpang itu, sampai tiba di kerinci atau dikota tujuannya, dengan tetap ramah Jono mengangkat barang-barang penumpang yang ada dibagasi mobil, dan Jono segera menuju loket untuk menyetor kembali uang yang didapat hari ini diloket.
Begitulah Jono, meski diaberada dalam kesusahan, dia tetap semangat dalam menjalani hidupnya, dia bersyukur memiliki keahlian mengendaai mobil, jika tidak mungkin dia tidak mendapatkan pekerjaan karena tak ada keahlian apapun, meskipun terbilang pekerjaan yang bergaji tidak terlalu tinggi, tapi Jono tetap tekun dan ulet dalam bekerja.
 Keesokan harinya Jono yang menginap diloket siap berangat kembali ke pesisir selatan, dengan pakaian yang tak terlalu necis,kemeja yang sudah mulai kusam dan tentunya wajah yang mulai terlihat sedikit tua karena umurnya yang sudah setengah abad siap melakoni perannya di dunia menjadi supir angkutan.
Diloket Jono mendapatkan 3 orang penumpang, Jono seperti biasa tetap semangat dengan berapapun penumpang yang didapatkannya, tak selang beberapa lama berjalan Jono mendapatkan beberapa penumpang lagi, hingga penuhlah mobil yang dibawanya dengan penumpang yang akan kepesisir, hati Jono semakin senang.
Keyakinan Jono akan adanya rezeki untuknya tetap dipegang teguh, kesabaran yang dimiliki Jono menjadi pelajaran dan sikap yang harus ada padanya, meskipun Jono harus bersaing dengan mobil kijang yang mewah yang lebih cepat ketimbang mobil travelnya, dia yakin akan adanya penumpang yang bersedia menaiki mobilnya dan ALLAH maha tahu dan membantu hambanya yang selalu berusaha dan berdo’a.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart