Surat Cinta Untuk Ibu
Assalamua’laikum
ibu
Ibu,
bagaimana kabar ibu sekarang? sehatkah?
Ibu,
bagaimana dengan situasi dirumah saat ini?, aku rindu suasana ketika berada
disamping ibu, ibu, aku tahu engkau merasa kesepian ketika aku harus pergi
menuntut ilmu kenegeri orang, aku tahu ayah sudah tidak bersama kita lagi bu, ayah
sudah lama pergi menghadap sang ilahi, tapi Ibu tidak pernah sedih didepanku, Ibu
sangat pintar menutup kesedihan didepanku bu, tapi tahukah dirimu ibu aku
selalu melihat kesedihan dari matamu Ibu. Ibu, lakukah jualan ibu hari ini?,
apakah banyak yang membeli es cendol yang dibuat dari tangan bu?, ibu maafkan
aku yang durhaka kepadamu, aku belum mampu untuk memberi yang terbaik dalam
hidupmu ibu. Ibu, aku tahu setiap hari dirimu tidak pernah berhenti sedikitpun
memikirkan anakmu ini, aku tahu ibu sangat bekerja keras untuk diriku bu, aku
merasa malu jika setiap kali dirimu mengirimkan keperluan sehari-hari dari
kampung ke padang untukku, ditambah dengan uang yang selalu kau selipkan
didalam beras, sambal yang selalu enak dan keperluan lainnya, aku merasa malu
masih bergantung padamu, dengan umurku yang sudah menginjak 20 tahun aku merasa
malu bu, aku merasa sedih ketika menghitung uang recehan lima ribu di balik
beras yang kau kirimkan bu, aku terbayang ketika susahnya dirimu mencari uang itu
sehingga terkumpul menjadi satu. Aku terbayang wajahmu
ketika letihnya tubuh kurus ibu membuat cendol yang dijual untuk besok, dirimu
selalu berdo’a semoga hari esok cerah, sehingga dagangan besok bisa laku, tapi
harapan musnah jika tiba-tiba hari diguyur hujan.
Ibu, setiap malam disholatku aku berdo’a
semoga dirimu selalu sehat, aku berjuang untukmu ibu, aku ingin engkau bisa
melihat kesuksesan ku, aku ingin engkau bangga kepadaku bu, aku ingin engkau
menikmati penghasilan yang dihasilkan dari keringat anakmu ini, aku ingin
engkau tersenyum bangga dan bisa keluar dari penderitaanmu ibu, kesabaranmu
menghadapi cobaan, kelincahan dan keuletanmu menghadapi hidup ini membuat ku
menjadikanmu panutan dalam hidupku.
Ibu, aku sangat bersyukur lahir dari
rahimmu bu, aku selalu bersyukur ALLAH SWT memberikan keluarga yang sangat baik
untukku didunia ini bu, aku tidak pernah malu untuk mengakui dirimu ibu, aku
selalu bangga menjadi anakmu Ibu, aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku
merasakan hal-hal yang sulit bu, Ibu selalu berada disampingku, memberikan nasihat
dan mampu mendorongku menjadi orang yang kuat dalam hidup ini.
Ibu,
masih terbayangkah olehmu ketika orang-orang menertawakan keluarga kita karena
mereka tahu keinginanku untuk kuliah waktu itu, aku masih ingat ketika
disekeliling rumah kita orang-orang berbisik dan melihat tajam kepadamu Ibu,
aku masih ingat ketika orang berkata “anak penjual cendol mau kuliah?, duit
darimana?” aku menangis dengan keadaan saat itu bu, aku merasa sedih karena hal
itu, tapi engkau mampu mendorongku dan berkata untuk tetap semangat dan percaya
dengan keajaiban dari sang ilahi, berdo’a setiap malam dan berusaha itulah
kuncinya. Semangat yang engkau kobarkan padaku mampu menjadi magnet untukku,
aku bahagia karena apa yang engkau katakan padaku ternyata benar, semua
terwujud, aku bisa kuliah dan berkat Do’amu juga aku bisa mendapat beasiswa
prestasi bu.
Sekali lagi aku selalu bangga
menjadi anakmu bu, wajah yang keriput, rambut yang memutih, mata yang tidak
bisa lagi melihat dengan jelas, dan
badan yang terlihat kurus, mungkin inilah gambaran fisikmu saat ini bu,
hari tua sudah didepan matamu bu, tapi aku masih belum juga bisa
membahagiakanmu, aku masih belum bisa jadi anak yang mampu membanggakanmu bu.
Sekali lagi aku selalu bangga lahir
dirahimmu bu, aku bahagia lahir didunia dengan wanita yang mampu menjadi Ibu
sekaligus Ayah untukku, engkau adalah wanita super yang tidak bisa tergantikan
dengan apapun bu, aku tahu sebanyak apapun aku memberi tidak akan bisa membalas
jasamu Ibu. Jadi
izinkanlah anakmu ini untuk membahagiakanmu Ibu, maafkanlah aku ini Ibu,
maafkanlah anakmu yang terkadang lupa untuk meneleponmu atau setidaknya
mengirim pesan untukmu Ibu, maafkanlah anakmu yang durhaka ini bu, Ibu aku
menyayangimu, engkau adalah wanita nomor satu didunia dan akhiratku bu.
Aku
mencintaimu Ibu :’(
Kamis, 18 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar