Mungkin Berat Namun Ada Yang Berani Mengubur Mimpi


dokumentasi: Google

       Seperti kebanyakan orang, pastilah setiap orang mempunyai mimpi dan rencana dalam hidup. Beberapa orang bahkan bangga memperlihatkan dan membicarakan apa saja mimpi mereka, memang tidak salah itu bagus, karena setiap orang berhak atas sebuah mimpi yang mungkin menjadi kenyataan. 
       
       Aku mengenal seseorang yang awalnya begitu banyak rencana dan mimpi yang dia inginkan, salah satunya ingin menjadi mahasiswa di sebuah kampus ternama di Jakarta dan langsung bekerja. Tekadnya sangat bulat, aku melihat setiap hari dia belajar dengan sungguh-sungguh. Saat itu dia di biayai oleh seorang yang dermawan agar bisa mengikuti suatu bimbingan belajar di Jakarta untuk persiapan masuk kampus tersebut.
       
       Orang yang ku kenal ini tidak banyak bicara, kalau bertindak seperlunya dan kalau ceritapun seadanya. Tetapi dengan caranya belajar dan mengikuti pembelajaran dengan baik membuat aku bangga akan semangatnya, mungkin tidak ada temannya yang tahu bahwa dia berasal dari kalangan yang kurang berada. Dia pernah bercerita kalau Ibu dan Ayahnya adalah seorang pemulung yang mengambil plastic atau botol bekas, dia hanya tiga bersaudara, sayangnya kedua abangnya tidak tamat sekolah dan hanya menjadi buruh serabutan, tentu tidak bisa menghidupi keluarganya, oleh karena itulah dia memiliki tekad yang kuat untuk merubah hidupnya. 
         
         Mimpi seseorang dapat berubah dengan cepat ketika berada didalam kondisi yang mendesak dan bisa berbalik arah karena memang ada hal yang harus di prioritaskan. Hal ini terjadi kepada orang yang ku kenal ini, dia harus mengubur semua mimpi dan menjadikan itu hanya kenangan. Suatu peristiwa menimpa keluarganya, Ibunya yang renta dan sakit-sakitan mengubah jalan pikirannya. Keluarganya membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk mengobati Ibunya yang sakit. Dia mengabariku bahwa dia harus menghentikan langkahnya untuk belajar dan berkuliah.
        
        Hatiku sangat sedih ketika mengetahui orang yang aku kenal itu tidak dapat meneruskan mimpinya, aku tak mampu berbuat  banyak selain menyuruhnya untuk berpikir lagi secara matang, namun nampaknya semua itu hanya sebuah cara yang sia-sia, rupanya dia sudah melamar bekerja ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Aku mungkin tidak bisa membuatnya mengejar mimpinya saat ini, namun keberaniannya untuk mengambil langkah dan mengubur mimpinya adalah hal yang pasti sulit dilakukan. Aku percaya orang seperti ini akan menjadi orang yang berhasil nantinya. Aku mendoakan yang terbaik untuknya, mendoakan setiap langkah dan arah yang ditempuhnya. 
        
       “Selamat jalan dek, semoga kamu bisa menemukan jalan hidup yang lebih baik, semoga apa yang kamu usahakan saat ini dapat tercapai dan tentu saja membuat orangtuamu bangga. Aku selalu mendoakan kebaikan untukmu”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Apakah Benar Menulis Itu Mudah?

Ketika Teman Sudah Banyak yang Menikah