Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Maafkan Ayah Momi

Gambar
  Foto by: Gatra.com Kenalkan namaku Momo, aku adalah seekor gajah jantan yang baru saja kehilangan betinanya. Sedih rasanya menghadapi kehidupan tanpa pasangan, aku harus menghibur diriku sendiri supaya tidak berlarut sedih. Aku harus tetap kuat menjalani kehidupan yang kejam ini. Aku tidak boleh menyerah, karena ada anakku yang harus aku rawat dan aku ajarkan bertahan dari sekawanan makhluk yang memiliki dua kaki dan dua tangan, mirip seperti monyet, hanya saja mereka tidak berbulu dan tidak bergelantungan. Biasanya mereka membawa sebuah benda panjang, mirip sebuah busur, tapi bukan busur, karena saat mereka berada dalam jarak yang jauh, mereka masih bisa melakukan serangan dan berbunyi keras. Anakku harus bisa bertahan, Hari itu aku mengajari anakku bernama Momi, aku mengajarkan Momi mencari makan dan memberi tahu jenis tanaman yang paling enak untuk dimakan “Momi, kamu bisa makan tumbuhan ini ya, kamu tidak boleh makan tumbuhan ini”, Aku menunjuk sebuah bunga yang kalau men

Penjaga Diri

Gambar
                                                                            Foto by Liputan6.com Hidup terus bergerak maju, seakan tidak pernah mau untuk menunggu. Aku mengecek telpon genggamku, berharap ada pesan dari yang ku tunggu. Nihil tak ada pesan masuk satupun, sia-sia aku menunggu. Namaku Ririn, orang biasa memanggilku dengan sebutan Rin, Ri atau terserah mereka ingin memanggil apa saja. Aku hidup seorang diri, sejak dulu aku biasa jauh dari keluarga, entah kenapa aku merasa nyaman ketika hidup sendiri. Aku tinggal di salah satu apartemen, hidupku tidak kekurangan dan merasa sangat berkecukupan. Tetapi aku sangat buruk dalam percintaan, seringkali aku bertemu seseorang, namun besoknya aku tidak lagi berkomunikasi dengannya. Heran, aku tidak tahu apa yang membuat hal itu terjadi Tiba-tiba telpon genggamku berbunyi, panggilan dari sahabatku “Rin, lo di mana sih? Nggak kerja apa, ini udah jam tujuh, gimana nih dating lu tadi malam, sukseskan?” “Iya, ini gue lagi siap-siap

Kita Boleh Miskin, tapi Otak Jangan

Gambar
Foto by: Okezone.com   Pagi begitu cerah, Roni membuka jendela kamarnya yang juga sekaligus sebagai jendela rumahnya, ya rumahnya hanya sepetak kecil di pinggir rel kereta. Roni bergegas mencuci muka dan memakai pakaian yang rapi untuk berangkat ke sekolah, kata Ibunya, “Kita boleh miskin, otak jangan ya”, pesan terakhir Ibunya selalu diingat oleh Roni. Sekarang Roni hidup Bersama dengan Ayahnya dan kedua adiknya, meskipun Roni masih SMP (Sekolah Menengah Pertama) dia sudah bertanggungjawab untuk mencari nafkah Bersama Ayah dan adik-adiknya. “Yah, Roni berangkat sekolah dulu, nanti Roni akan pulang lebih awal jadi bisa bantuan Ayah mulung hari ini”, begitu kata Roni, “Makasih ya Roni, ini ayah ada uang 2 Ribu, kamu bisa pakai untuk beli jajan di sekolah” Ayah Roni memberikan anaknya uang Roni memberikan senyum manisnya, diambilnya uang Ayahnya, meski dia tahu tak akan ada jajanan yang bisa dibeli dengan uang dua ribu. Tapi Roni yakin kalau rezekinya nanti pasti ada saja. Dia yakin itu.

Dejavu

Gambar
                               Foto by: Minews ID “Kenapa rasanya aku udah pernah ke sini ya, seperti de javu”, Lili merasa sangat yakin bahwa dia pernah mengunjungi tempat yang dia datangi saat ini. Tiba-tiba teman Lili menghampirinya “Kamu ngapain sih ngelamun, yuk kita cek di ruangan mana kita bakal kuliah” “Eh iyaa, yuk kita cari tahu kelas kita di mana” Besok adalah hari pertama Lili kuliah, dia mengambil jurusan seni tari, keinginannya hanya ingin menjadi penari yang hebat dan bisa membanggakan negaranya suatu saat nanti. Jadi, dia antusias untuk mengikuti perkuliahan besok pagi dan mencari kelasnya. Lili kembali terkaget lagi, saat dia melihat ruangan besar yang menjadi tempat Latihan, entah kenapa ruangan itu tempat yang familiar baginya, Lili tahu posisi ruangan itu, dan tepat saja dia seperti pernah melihat ruangan itu. Lili merasakan hal yang aneh sehari tadi, kenapa tempat ini begitu familiar di ingatannya, seperti pernah dia lihat sebelumnya. Kuliah Lili be