Dejavu
Foto by: Minews ID
“Kenapa
rasanya aku udah pernah ke sini ya, seperti de javu”, Lili merasa sangat yakin
bahwa dia pernah mengunjungi tempat yang dia datangi saat ini.
Tiba-tiba
teman Lili menghampirinya
“Kamu
ngapain sih ngelamun, yuk kita cek di ruangan mana kita bakal kuliah”
“Eh
iyaa, yuk kita cari tahu kelas kita di mana”
Besok
adalah hari pertama Lili kuliah, dia mengambil jurusan seni tari, keinginannya hanya
ingin menjadi penari yang hebat dan bisa membanggakan negaranya suatu saat
nanti. Jadi, dia antusias untuk mengikuti perkuliahan besok pagi dan mencari kelasnya.
Lili
kembali terkaget lagi, saat dia melihat ruangan besar yang menjadi tempat Latihan,
entah kenapa ruangan itu tempat yang familiar baginya, Lili tahu posisi ruangan
itu, dan tepat saja dia seperti pernah melihat ruangan itu.
Lili
merasakan hal yang aneh sehari tadi, kenapa tempat ini begitu familiar di
ingatannya, seperti pernah dia lihat sebelumnya.
Kuliah
Lili berjalan dengan baik, dia menjadi mahasiswa yang rajin dan tak banyak
bertingkah, fokusnya hanya ingin menimba ilmu dengan baik dan menjadi penari professional.
Keinginan
Lili untuk menjadi penari hebat dikabulkan dengan ikutnya dia di ajang tari
untuk perwakilan negaranya di luar negeri, dia sudah bersiap untuk mengikuti
tari yang akan di adakan di kampusnya.
Ketika
akan memulai penilaian tari, Lili bersiap di ruang make up, dia menunggu untuk
dipanggil, kejadian ini juga tidak asing bagi Lili, pada ingatannya dia melihat
ada pesaingnya yang mencoba berlakuk curang dengan memasukkan paku di sepatu
milik Lili yang akan digunakannya untuk menari. Lili bersiap untuk memakai
sepatunya, namun sebelum itu, dia mengecek terlebih dahulu, ternyata memang ada
paku yang tertancap di telapak sepatu lili, kalau dia bergerak sedikit saja,
maka paku itu akan menancap tapak kakinya. Sayangnya Lili tidak tahu, siapa pesaingnya
yang melakukan itu yang terlihat hanya sosok bayangan.
Namun
tidak sampai di situ, Lili juga mengetahui kalau akan ada orang yang akan
merobek baju tarinya yang sudah disiapkan oleh pihak kampus untuk dipakai. Lili
sudah menyiapkan baju cadangan. Untuk membuktikan ingatannya yang kedua, dia
segera bergegas ke ruang kostum dan mendapati baju yang akan dia pakai sudah
robek-robek.
“Ya
ampun, siapa sih yang tega bikin kayak gini, heran deh”
Teman-teman
Lili yang berada di ruang kostum berkerumun melihat kejadian itu
“Waduh,
gila, siapa yang ngelakuin itu ya, sayang banget di ruangan ini nggak ada CCTV,
jadi kita nggak tahu siapa yang masuk”, begitu kata teman Lili
Lili
memang sudah tahu kejadian ini akan terjadi, tapi dia nggak habis pikir, kenapa
dia bisa melihat kejadian ini secara nyata, kejadian ini seolah-olah sudah
terjadi.
Lili
tampil dengan sangat baik, dia berhasil masuk untuk mewakili negaranya.
***
Lili
masih bingung, kenapa peristiwa-peristiwa mulai terasa nyata, dia melihat semua
kejadian itu persis di mimpinya, seolah dejavu yang memberinya peringatan.
Lili
bergegas untuk packing untuk persiapannya nanti berangkat keluar negeri. Hari
ini dia berharap bisa bermimpi untuk bisa melihat apa yang akan terjadi esok
hari.
Lili
bangun dengan keringat yang bercucuran. Dia bermimpi kalau dia akan mengalami
kecelakaan sebelum berangkat, mobil yang dia tumpangi besok akan menabrak
pembatas jalan. Apakah dia harus mempercayai mimpinya atau gimana?
Lili
menceritakan itu kepada Ibunya, ternyata Ibunya tidak kaget, karena itu memang
keturunan dari keluarganya, hal ini bisa menimpa anaknya sampai dua tahun
lamanya, karena di masa itu akan terjadi berbagai kejadian maut yang bisa
merenggut nyawanya. Lili anak yang sangat istimewa, tanpa disadari memang dia
bisa merasakan dan melihat masa depan.
“Bu,
besok aku nggak mungkin membatalkan penerbangannya bu. Aku harus bagaimana?,
padahal ini adalah impianku” Lili menangis
“Kamu
coba lihat, di sana mobil apa yang datang menjemput kamu?, ingat nggak?”
Lili
kembali mengingat, “Di sana aku menaiki mobil putih bu”
“Oke,
sekarang kamu siap-siap dulu, hari ini biar ibu yang anterin kamu”
“Tapi
aku takut bu, kalau misalnya memang terjadi apa yang di mimpiku gimana bu?”
“Kamu
masih bisa selamat, nggak akan ada yang terjadi”, Ibu Lili meyakinkan anaknya
Lili
dan Ibunya berangkat ke menuju bandara, diperjalanan, dia sudah harap-harap
cemas,
Tiba-tiba
saja, ada mobil yang datang dari arah berlawanan dan hampir menabrak mobil yang
ditumpangi Lili dan Ibunya, tetapi berhasil selamat
Akhirnya
Lili sampai dengan selamat di bandara bersama Ibunya,
Lili
memeluk Ibunya dengan erat, dia berhasil lepas dari maut
Lili
meminta izin kepada Ibunya, dia mencium tangan Ibunya dan segera bergegas
pergi, namun sebelum itu, Lili mengucapkan kata-kata yang cukup aneh di telinga
Ibunya.
“Mungkin
Lili akan pergi dalam waktu lama bu, Ibu jangan pernah menangisi Lili, kita nanti
akan berjumpa Kembali”
“Kamu
kan nanti juga bakal pulang ke rumah, kenapa pakai kata-kata menangisi sih?”
Ibu
Lili melambaikan tangan ke anaknya, dia berharap anaknya dalam keadaaan yang
baik-baik saja
***
Lili menelpon Ibunya, dia sudah sampai di negara tujuannya untuk menampilkan Tari untuk mewakili negaranya.
Lili
segera bergegas menuju hotel bersama mobil yang menjemputnya. Namun, diperjalanan,
Mobil yang ditumpangi lili mengalami kecelakaan dipembatas jalan, ternyata itu
adalah mobil yang ada di mimpi Lili, mobil berwarna putih.
Komentar
Posting Komentar