Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Karena Kita Juga Manusia

Gambar
  Dokumentasi Pribadi Apakah ada manusia yang tidak merasa Lelah? Mungkin setiap manusia pernah merasakan Lelah. Lelah menghadapi rutinitas, Lelah merasakan kehidupan yang serba cepat tanpa jeda. Lelah memenuhi ekspektasi orang lain dan Lelah memenuhi ekpektasi sendiri. Sebagai manusia kita berusaha untuk tetap bekerja keras, merasa bahwa kita harus terus positif dan belajar tanpa henti berusaha dan bekerja. Tetapi kadang kita lupa bahwa kita hanyalah manusia, yang mungkin bisa saja naik turun dalam semangat. Bahkan mungkin butuh yang Namanya istirahat sejenak. Memenuhi ekskpektasi orang lain untuk menjadi apa yang mereka inginkan itu benar-benar Lelah. Berusaha memendam perasaan sendiri untuk menjadi versi yang orang lain inginkan membuat terasa melelahkan. Lalu bagaimana supaya bisa lepas dari kelelahan yang melanda ini? Jawabannya yaitu, cobalah untuk menyendiri dalam ketenangan, mengistirahatkan diri sejenak, dan meminta orang lain mendengar keluh kesah selama ini. Memang b

Takdir atau Cocoklogi?

Gambar
  Dokumentasi Pribadi Tuhan sudah memberikan sinyal sejak awal, siapa yang pernah berada pada titik, di saat dia tidak mengetahui bahwa sesuatu yang di takdirkan sudah diperlihatkan sejak awal. Mungkin ini hanya firasatku, atau aku yang suka melakukan cocoklogi dengan peristiwa yang sering terjadi padaku. Misalnya saja, saat  aku berada di suatu Kota yang menjadi tempat   sekarang  aku mengabdi atau bisa dibilang takdir yang sejujurnya sudah Tuhan beritahu sejak awal. Jadi, dulu waktu umurku lima tahun, aku pertama kali datang ke Pulau Jawa bersama Ibuku, di sana aku masih ingat kalau tempat yang pertama kali kami datangi adalah Kota tempat aku berada sekarang. Siapa yang menyangka, bahwa aku Kembali ke Kota ini dengan harapan-harapan baru yang ingin aku wujudkan. Semoga Tuhan memudahkan langkahku pada setiap keinginan tersebut dan diberikan kekuatan pada rintangan di hidupku. Selain Takdir Kota ini, aku juga mendapatkan sinyal lainnya. Dari dulu, sejak aku  berada di Sekolah D

Pemikiran yang Random

Gambar
  Dokumentasi Pribadi, Foto Sebelum Pandemi, Lokasi: Gunung Bromo Apakah bumi ini sudah semakin tua? Apakah kita bisa menjamin hidup dalam jangka waktu yang lama?. Sejak pandemi Covid-19 menyerang dunia, ada banyak hal yang mungkin kita pikirkan, salah satunya beberapa pertanyaan yang muncul di awal tadi. Sebagai manusia kita lengah dan tidak melihat kondisi alam atau kondisi iklim bumi yang kini sudah tidak baik. Kita menganggap semua yang terjadi adalah kondisi alam yang lumrah dan memang terjadi. Tapi kita tidak melihat kenapa alasan itu terjadi. Kondisi bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Selain pandemi yang terus saja terjadi, kita masih menyaksikan banjir di mana-mana, kebakaran hutan dan longsor. Apakah memang lumrah atau natural terjadi? Coba pikirkan lagi. Apakah bumi sudah semakin tua? Mungkin jawabannya iya, biasanya sesuatu yang dikatakan tua apabila terdapat berbagai penyakit di dalamnya, ya, mudah sekali terserang penyakit. Bumi sensitif sekali. Apa bumi tidak me

Apa Karena Aku Perempuan?

Gambar
  Foto by Herstory “Kamu itu perempuan, ndak harus sekolah tinggi-tinggi, buat apa, toh juga bakal jadi Ibu Rumah Tangga”, Sambil menjahit celana yang bolong Bibi Ani menasehati Ani karena Ani ingin melanjutkan sekolahnya ke bangku perkuliahan. “Tapi Bi, aku juga mau mengembangkan diriku, hidup aku bukan hanya untuk menikah terus jadi Ibu Rumah Tangga, kalaupun nanti aku jadi Ibu Rumah Tangga, memangnya salah kalau aku jadi Ibu yang pintar untuk anak-anakku, bukannya madrasah pertama kali itu adalah seorang Ibu?”, Ani mencoba dengan baik menyampaikan ke Bibinya “Kamu itu pikirannya sudah dirasuki oleh pikiran yang bebas, memang nggak akan bisa Bibi bicara sama kamu, terserah kamu aja maunya bagaimana, yang jelas Bibi ndak punya uang lagi buat kuliahin kamu”, Bibinya menutup pembicaraan Ani sedih mendengar ucapan Bibinya, memang sejak orangtuanya meninggal, dia tinggal Bersama Bibi dan Pamannya, Pamannya Ani adalah adik ayah Ani, tapi jarang pulang, sehingga Ani sering mengutara