Sahabat Hingga Jannah, Insyaa Allah

 

Dokumentasi Pribadi


Kisah ini berawal dari sebuah pencarian organisasi di kampus, ada berbagai mahasiswa yang datang ke kampus untuk memilih organisasi yang menurut mereka sesuai dengan diri mereka. Tidak terkecuali sepuluh orang mahasiswa yang datang dari berbagai jurusan, masuk ke organisasi yang disebut Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus atau sering disebut Radio Kampus.

Awal menjadi anggota adalah momen dimana mereka harus saling kompak dan mengatur langkah bersama, namun di sana sepuluh orang tadi masih belum terlalu akrab karena lebih sibuk dengan dunia masing-masing.

Sampai di suatu masa, mereka disatukan dalam satu kepengurusan disebut dengan Dewan Pimpinan Harian dan Pengurus di organisasi tersebut. Mulai dari sini mereka harus lebih banyak membangun chemistry. Hampir setiap hari mereka selalu bersama, mengatur startegi dan mencari cara dalam setiap masalah yang mereka hadapi.

Jatuh bangun kepimpinan pada masa mereka menjadi pengurus sangat terasa, mereka diuji dengan banyak sekali masalah. Untungnya, mereka tidak terfokus pada masalahnya, tetapi pada solusi dan rencana-rencana yang bisa dilakukan.

Misalnya, saat itu mereka mengadakan sebuah seminar yang bertemakan jurnalistik. Tidak disangka yang daftar lebih dari 1000 orang, dimana mereka harus menampung orang sebanyak itu? Mereka memutar otak, mengajak anggota lain dan mencari solusi bersama. Alhamdulillah ditemukan tempat yang nggak diduga-duga bisa disulap menjadi tempat seminar dan semuanya berjalan dengan lancar. Bayangkan jika mereka hanya terfokus pada masalah-masalah, mungkin mereka akan stag dan menyerah, sayangnya itu tidak ada di kamus mereka.

Mungkin di atas adalah sekelumit peristiwa yang mereka hadapi. Ada banyak yang tidak bisa diceritakan di sini, karena begitu banyak cerita dan peristiwa yang membuat mereka secara tidak langsung bertumbuh menjadi orang yang Percaya Diri, Bertanggung Jawab dan tentunya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Setelah selesai masa kepengurusan, ternyata persahabatan mereka tidak selesai sampai disana. Persahabatan itu berlanjut. Misalnya dalam masa pencarian jati diri dengan Agama. Mereka saling belajar dan saling mengingatkan. Tidak ada paksaaan dalam merubah diri menjadi lebih baik. Karena dengan sendirinya mereka sadar, bahwa berubah adalah suatu hal yang pasti terjadi, terutama dalam upgrade diri bidang Agama. Lambat laun mereka mulai belajar cara yang sesuai dengan ajaran Agama, meskipun sampai saat ini masih banyak dan perlu belajar.

Selain dari bidang Agama, mereka juga saling  memberi dorongan dan support satu sama lain. Saling memberi kabar dan silaturahmi tidak putus, hingga saat ini mereka sudah memiliki keluarga masing-masing, tapi mereka sadar, bahwa persahabatan yang sehat dan baik ini harus terus mereka jaga insyaa Allah sampai ke Jannah-Nya.

Semoga mereka selalu diberi Kesehatan dan kebahagiaan, dimanapun mereka berada semoga dimudahkan dalam setiap langkahnya. Apapun yang mereka rencanakan semoga diberikan kelancaran. Aamiin

Umar bin Khattab pernah berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.”

Love Sahabat-sahabat baik



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart