Saat Mengalami Kegagalan
Ketika
di timpa sebuah kegagalan kamu lebih memilih berhenti atau melanjutkan lagi?.
Tidak banyak orang yang bisa bertahan pada situasi yang rumit seperti
kegagalan. Banyak yang memilih jalan yang salah dalam menghadapi kegagalan bahkan
berujung dengan akhir yang mengenaskan, seperti berita di Televisi menceritakan
seorang mahasiswa yang tidak sanggup menghadapi tugas akhir kuliah dan gagal
dalam beberapa pelajaran di kampus sehingga mengambil langkah mengakhiri
hidupnya bahkan ada yang trauma tidak datang ke kampus karena takut dan tidak
sanggup menghadapi kegagalan yang ada, hal ini menjadi topic yang bisa
dikatakan bahwa kegagalan sampai membawa seseorang ke arah yang buruk hingga
mengambil jalan yang salah.
Kegagalan
pasti dirasakan setiap orang bernyawa, tidak mungkin hidup itu mulus tanpa ada
masalah tanpa ada kegagalan di dalamnya, hidup naik turun dan kadang mendaki
bahkan bisa terjun bebas, pertanyaannya adalah apakah kita sudah punya parasut
atau sudah punya pegangan yang membuat kita bertahan di kala badai dan
kegagalan itu datang? Jika kamu di hadapi dengan sebuah kegagalan bahkan tidak
hanya sekali apa yang akan kamu lakukan?
Aku
termasuk orang yang sering di timpa dengan sebuah kegagalan, gagal yang paling
pahit yaitu saat aku tidak lulus mendaftar dengan jurusan yang sesuai dengan
hatiku. Aku terpukul dengan hal itu, aku mencoba menenangkan diri dan mencari
jalan keluar atas kegagalan itu. Tidak sampai disitu kegagalan aku rasakan
kembali ketika aku mendaftar lagi di jalur yang lain dengan jurusan yang sama
pula. Aku berpikir sampai beberapa kali dan meminta saran dari saudaraku
tentang jurusan apa yang baiknya aku ambil, aku akhirnya memutuskan mengambil
jurusan yang tidak terpikirkan sebelumnya dan akhirnya semua kegagalan itu
berakhir manis.
Gagal
juga aku rasakan saat daftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), gagal dalam
tahap kedua memang menyakitkan, aku merasakan hal yang aku bangun seketika
runtuh (cielah), aku sedih dan merasa bahwa sudah maksimal dalam ujian.
Ternyata Allah lebih tahu jalan takdirku dan tetap saja aku berpositif thinking
terhadap kegagalan yang menimpa. Awalnya aku memang tidak menerima hasil yang
ada pada saat tes, kembali lagi ternyata setiap kegagalan ini ada orang yang
berperan dalam hidupku yaitu “IBU”, beliau selalu menjadi penyemangat dan orang
yang dengan santai berkata “nggak papa nak, nanti akan ada yang terbaik untuk
kamu, ibu percaya apa yang digariskan tuhan untukmu maka akan tetap kembali
untukmu, jangan putus asa dan teruslah menjadi lebih baik dengan mengambil
pelajaran pada kegagalan yang terjadi”, aku bahagia dan bangga bisa terbuka
dengan beliau, bagiku beliau tidak hanya seperti penyemangat ketika gagal
tetapi lebih dari itu. Beliau lebih tahu
apa yang aku butuhkan apa yang aku rasakan dan paling tahu apa pun
tentang diriku.
Berarti
di sini dapat kita lihat bahwa kegagalan akan menjadi sebuah pelajaran dan
kebaikan jika lingkungan mendukung untuk kita terus berupaya mencoba lagi
bahkan bisa menjadi cambuk untuk lebih baik lagi. Beruntung jika ada
orang-orang baik di sisi dan membantu menyelesaikan masalah dengan apa yang
pernah mereka rasakan dan temukan. Sayangnya ada orang yang gagal tidak mampu
menampung kesedihannya karena di tahan sendiri di tambah lagi dengan lingkungan
yang tidak mendukung sama sekali. Makanya disini penting untuk mempunyai
seseorang untuk berbagi cerita ketika gagal melanda. Jika tidak punya
siapa-siapa yang mampu di percaya kamu pasti tahu kemana kamu akan pergi dan
bercerita, ya benar hanya kepada Tuhan kamu bisa mencurahkan apa yang ada di
hatimu di pikiranmu dan keluh kesahmu. Apapun yang kamu ceritakan tidak akan
bocor kepada siapapun, kamu akan merasa tenang dan bisa mengambil solusi pada
setiap kegagalan yang di hadapi. Kegagalan akan menjadi suatu hal yang ringan
karena kamu percaya Tuhan akan memberikan takdir baik lainnya yang tidak akan
kamu duga sebelumnya, oleh karena itu jangan sampai kegagalan menenggelamkan
kita dan membuat kita berputus asa.
Gagal
adalah pelajaran untuk lebih baik, gagal mengajarkan kita untuk lebih giat
usaha, lebih banyak berdoa dan lebih banyak mengevaluasi diri. Apapun yang
terjadi pasti ada hikmahnya dan pasti ada alasan kenapa itu terjadi. Percaya
atas setiap takdirnya dan jadilah orang yang terus berhusnuzon kepadanya.
Komentar
Posting Komentar