Merantau ke Jakarta


   Merantau lebih jauh ke Jakarta memang sudah terpikir dipikiranku sewaktu aku lulus dari kampus dulunya. Namun, karena aku langsung mendapat kesempatan mengajar selama setahun disekolah swasta di Padang menjadikan niat itu tertunda. Sekarang dibulan maret 2018, aku melangkahkan kaki di tanah ibukota, aku mulai memasuki beberapa lamaran secara online, ada satu yang menguhubungi ternyata itu penipuan. Aku tidak patah semangat disana saja, aku mulai berusaha mencari yang lain juga sembari dicarikan oleh keponakan ku yang saat ini sudah bekerja di sebuah perusahaan.
    Aku merasa ini seperti mimpi, aku berani datang kesini dan mencoba peruntungan di ibukota. Aku tahu ini sangat sulit untuk ku lakukan, karena aku meninggalkan beberapa kenangan yang sangat manis selama di kota tercinta, yaitu sahabat-sahabat terbaik, ibuk kos yang baik dan lingkungan yang baik. Aku merasa sangat beruntung dan bersyukur karena bertemu dengan mereka.
      Aku tahu tidak hanya mereka yang sedih dengan kepergianku tapi ibuku yang dikampung pun ikut menangis dan bersedih ketika aku pergi, ya aku harus bagaimana, jika aku pulang, aku sudah tahu gambaran apa yang terjadi nantinya sementara aku di Jakarta dulu untuk bekerja dan mencari penghidupan yang lebih baik, setelah itu aku akan pulang dan berada disamping ibu. Kalau sekarang ibu banyak ditemani cucu dan juga abangku yang sekarang tinggal dirumah ibu, kurasa ibu tidak akan kesepian. Aku akan melakukan yang terbaik dan beliau juga sudah meridhoi kepergianku ke Jakarta.
   Menjadi petualangan yang sebenarnya ketika jauh dari orang-orang yang menjadi zona nyaman selama ini, aku harus mulai menata dari awal apa yang akan dicapai. Hidup memang seperti itu banyak pilihan dan kita harus memilih pilihan itu dan hidup dalam pilihan yang kita pilih. Meskipun banyak yang dikorbankan, tetapi pasti ada bayaran pada setiap pengorbanan itu.
     Aku berusaha dan terus bertawakal kepada Allah, semoga ada akhir baik nantinya dan membawaku menuju kedekatanku yang paling dekat kepada Allah SWT.


Jakarta, Senin 26 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart