Memaknai Hari Guru

Aku melihat begitu banyak postingan tentang perayaan hari guru. Aku tentu merasa bahwa guru memang patut mendapatkan penghargaan tidak hanya bertetapan dengan perayaan, setiap kali bertemu dengan guru sebaiknya sapa dan ucapkanlah terimakasih kepadanya. Aku rindu dengan guruku ketika mengajari aku sewaktu Sekolah Dasar (SD), aku memang anak yang tidak begitu pandai disekolah. Aku saja bisa membaca ketika naik kelas dua, semua anak-anak sudah lancar membaca dan berhitung, tetapi aku tidak demikian, memang aku lambat dalam perkembangan dulunya.
Aku menyadari jasa guru sungguh terbilang banyaknya. Aku memahami bahwa belajar itu penting ketika duduk dikelas enam SD, aku menyadari untuk terus belajar agar menjadi orang yang paham tentang apapun yang ada dikepala ku waktu itu. Aku mengingat beberapa perkataan guru padaku, salah satunya yaitu “Jangan sepelekan hal kecil, lakukan semua hal kecil sampai besar, jangan sepelekan sekecil apapun itu, orang hebat bukan dilahirkan dari orang yang berprestasi tinggi, tetapi berakhlak baik dan berbudi pekerti”. Aku belajar bahwa memang apa yang dikatakan guru itu memang benar, aku temukan saat menjalani hidupku saat ini. Aku tidak akan pernah lupa petuah dan nasehat guru yang sudah tertanam dikepala ku. 

Proses yang terjadi pada ku hari ini tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru tidak hanya orang yang memberikan pelajaran didepan kelas, tetapi guru memiliki peran paling penting dalam mengembangkan diri anak didiknya lebih baik, misalkan mengembangkan percaya diri, rasa tolong menolong. Meskipun perkembangan dasar dari keluarga, tetapi guru juga punya peranan dalam mengembangkan jiwa anak. Guru sangat berperan dalam membentuk akhlak seorang anak. Aku membaca sebuah buku yang judulnya tentang “Mendidik Pemenang Bukan Pecundang” dibuku tersebut dikatakan bahwa seorang guru tidak hanya memberi pelajaran saja lalu berlalu meninggalkan kelas, tetapi lebih dari itu, guru harus mengetahui situasi perkembangan sosial anak dalam pertemanan maupun perkembangan pribadi anak, anak yang nakal ditangani dengan kasih sayang, seorang guru harus tahu menempatkan ketegasan dan kasih sayang dengan baik, murid sangat menginginkan guru yang bisa BRENGSEK artinya Baik, Respect, Energik, Nyaman, Gokil, Strong, Elegan, dan Kalem.
Aku sangat berterimakasih kepada guru-guru yang sudah memberikan dan membuka begitu banyak cakrawala pemikiran sehingga aku jauh melangkah sampai saat ini. Aku merasakan bahwa menjadi seorang guru tidak mudah. Banyak hal yang dirasakan dan dikorbankan. Aku belajar tentang menjadi guru yang tulus. Aku ingin menjadi guru yang tidak memikirkan imbalan uang, aku ingin merasakan berada didaerah terpencil dan mengajarkan anak-anak yang belum tersentuh pendidikan dengan baik. Aku ingin sekali melangkah menuju pendidikan yang lebih baik, meskipun aku bukanlah termasuk guru yang tergolong mumpuni. Namun, aku berusaha untuk terus memberikan warna pada dunia pendidikan dengan jalan apapun asalkan itu diberkahi dan diberikan jalan oleh maha pembuat takdir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart