Ada Apa dengan Angka 98?
Entahlah
ini seperti suatu kebetulan, aku merasa tidak asing dengan angka Sembilan Delapan
(98). Mengapa aku mengatakan demikian? Hal itu karena kejadian-kejadian yang
terlalu kebetulan. Misalnya seperti ini, saat aku kuliah di kampus, aku memiliki
Nomor Induk Mahasiswa (NIM), yang akhirannya angka 98.
Tidak sampai disitu, aku juga memiliki nomor handphone yang berakhiran 98. Suatu kebetulan banget. Terlebih lagi, Saat ini, aku diamanahkan untuk menjadi wali kelas, sungguh sangat kebetulan aku ditunjuk menjadi wali kelas di kelas 98. Nah,ada apa sih dengan angka 98? (kebetulan banget nggak tuh?). oke nanti kita cari tahu alasannya. sekarang kita bahas dulu, gimana sih wali kelas itu?
Menjadi
seorang wali kelas adalah hal pertama yang pernah aku rasakan, meskipun di sekolah
tempat aku mengajar sebelumnya, aku pernah menjadi wali kelas sementara selama
tiga bulan, tetapi aku belum pernah benar-benar merasakan menjadi seorang wali
kelas dengan rentang waktu yang cukup lama.
Wali
kelas memiliki tangung jawab yang berbeda dengan guru lainnya, harus banyak
mengingatkan dan harus lebih mengenal peserta didiknya seperti apa. Aku mencoba
dan terus mencoba belajar menjadi teman baik bagi mereka, tidak hanya sebagai
seorang guru saja. Aku berharap mereka bisa menerimaku dan membagi banyak kisah
bersamaku.
Wali
kelas juga dituntut untuk mampu bekerja sama dengan guru lainnya, misalnya guru
mata pelajaran dan terutama guru BK (Bimbingan Konseling), aku masih perlu
banyak belajar untuk mengkoordinasikan semua hubungan antarguru dalam kelas
yang di mana akulah yang menjadi wali kelasnya.
Aku
berharap setiap peserta didik, memahami bahwa mereka adalah orang yang saat ini
berproses menjadi “sesuatu”, dari sekarang aku mencoba menyadarkan mereka
tentang pentingnya untuk belajar, alasan mengapa belajar dan tips dan trik
untuk belajar.
Hidup
tidak hanya sekedar mengejar nilai seperti angka, tetapi juga mengejar arti hidup itu
sendiri. Untuk itu aku selalu bertanya kepada diriku sendiri seperti sudahkah aku
Bahagia sebelum peserta didikku Bahagia?, apakah aku sudah mencintai diri
sendiri? Sebelum aku meminta mereka mencintai diri mereka sendiri?
Banyak
hal yang aku pelajari, meskipun aku belum lama ini menjadi wali kelas, aku
harap aku dan mereka bisa berproses dengan baik dan menjadi sesuatu yang baik
kedepannya.
Terima
kasih untuk kesempatan ini Tuhan, semoga aku bisa memberikan yang terbaik
untuk mereka yaitu peserta didikku tercinta.
Jadi,ada apa dengan angka 98?, yang pasti ku sebut sebagai angka keberuntungan. Angka 98 akan terus memiliki arti penting dalam hidupku. Angka 98 bukan
hanya sekedar angka, tetapi lebih dari itu. Sungguh bermakna.
Komentar
Posting Komentar