Titik Terendah Dalam Hidup

 


Foto Dokumentasi Pribadi
 

Ibarat sebuah jalan, hidup mengalami naik dan turun, ada yang terjal dan mendaki, kadang berada pada titik tertinggi dan kadang juga berada pada titik terendah. Berada pada titik terendah Misalnya merasa diri tidak berguna, merasa bahwa yang dilakukan sia-sia, merasa tidak diinginkan oleh orang disekitarnya atau bahkan merasa ingin bunuh diri saja.

Titik terendah dalam hidup bisa sampai ke tahap depresi jika tidak diatasi, yang biasanya diawali dari stres yang tidak tertangani. Banyak sekali orang yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Ada yang bilang depresi atau penyakit mental datang karena kurang beribadah. Padahal tidak demikian, Ada yang mencoba beribadah terus, tetapi masih muncul rasa negatif itu, mencoba melakukan hal positif tetapi kadang masih bisa Kembali tidak tenang. Penyakit mental sama halnya dengan penyakit pada umumnya, seperti kanker, yang perlu segera diobati.

Akupun mengalami titik terendah dalam hidup, seperti kehilangan orang tersayang, merasa tidak dicintai, aku pernah merasa apa yang aku lakukan sia-sia, sampai merasa kecil dibandingkan orang lain (di sini aku belum sadar bahwa aku suka membandingkan diri dengan orang lain). Mungkin tidak banyak yang tahu, karena memang aku terlihat ceria dan seperti tidak ada masalah. Dulu aku memang begitu, apapun yang aku rasakan maka akan aku telan sendirian, aku sulit mengungkapkannya kepada orang lain. Hingga aku menemukan cara menyembuhkan diriku. Salah satu contoh cara menyembuhkan diri yang aku lakukan adalah curhat dengan Tuhan dan menulis. Aku curahkan semua yang aku rasakan kepada Tuhan, terutama meminta untuk diberikan ketenangan hati. Dan Aku menulis di sebuah jurnal atau buku diary, aku tulis semua yang aku rasakan, misalnya apa sih yang memicu perasaan negatif itu?. Hingga aku menemukan titik terang di dalamnya, ya salah satunya tidak membandingkan diri dengan orang lain dan lebih menerima diri apa adanya. Temukanlah cara terbaik yang bisa menyembuhkan diri kamu sendiri, atau bisa ikuti cara yang aku lakukan. Intinya jangan melampiaskan ke hal-hal yang tidak baik atau malah menimbulkan permasalahan baru di hidup kamu. 

Jika aku melihat diriku yang dulu, aku akan tersenyum, karena aku sudah berada di sini dan akhirnya bisa melewati titik terendah tersebut. Aku bersyukur karena tidak berlarut dalam kesedihan, aku bisa menghargai diriku sendiri dan bisa cepat mengakui dan menerima apa yang ada pada diriku. Aku berterima kasih kepada diriku yang terus berusaha melakukan yang terbaik sejauh ini.

Sahabatku tersayang, siapapun kamu, yang mengalami masa-masa sulit dalam hidup, bahkan sampai ingin mengakhiri hidup. Percayalah, semua ini akan bisa dilewati, validasi rasa yang membuat kamu stress atau depresi itu. Coba tulislah di dalam jurnal apa yang membuat kamu sampai berpikiran negatif, list semua yang membuat kamu merasa demikian. Dengan begitu kamu akan tahu akar permasalahannya. Bila kamu merasa masih belum mampu untuk mencari akar permasalahan dalam diri kamu, hingga sampai menyakiti diri kamu, maka datanglah ke orang yang ahli dalam hal ini, bisa ke psikolog dan psikiater. Setiap jiwa memang kadang tidak baik-baik saja, kita kadang tidak mampu mengenal diri kita sendiri.

Ya, kita kadang tidak benar-benar mengenal diri kita sendiri. Hingga pada saat masa tersulit kita hilang kontrol dan tidak tahu cara untuk bangkit lagi. Ditambah mungkin dengan orang-orang di sekitar yang tidak membantu untuk mengenal perasaan yang harusnya bisa kita atasi. Mungkin ada yang bilang begini “ah, perasaan kamu aja”, atau “gitu aja kok diambil pusing, baper banget sih”, atau malah begini “aku lebih parah lo, kamu baru segitu aja udah nangis,”. Banyak lagi perkataan yang seolah-olah menolak perasaan atau emosi yang harusnya diakui, nggak papa merasakan kesedihan, marah dan kesal. Karena kita manusia maka kita harus menerima rasa itu, jangan ditolak dan jangan pula tidak memvalidasinya. Perasaan negatif yang sudah kita akui tersebut segera cari obat untuk menyembuhkannya. Jangan sampai berlarut-larut, kita pasti tahu bahwa apapun yang berlebihan itu tidak baik. Saat kita dalam kesedihan maka berusahalah bangkit lagi atau saat terpuruk maka berusahalah berdiri lagi. Memang sulit, tidak apa-apa, pelan-pelan saja.

Ingat ya guys, bila kalian merasa masa sulit ini tidak berakhir dan tidak berujung, berarti saat ini kalian berada dalam kebingungan, akui dan terima rasa yang muncul tersebut. Jika tidak bisa mengatasi emosi dan perasaan, hingga muncul keinginan untuk bunuh diri, maka datanglah ke psikolog dan psikiater, jangan pernah mendiagnosa sendiri perasaan yang bisa membahayakan diri sendiri. Yuk bisa yuk, penyakit mental sama halnya dengan penyakit lainnya dan itu perlu segera diobati.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart