Belajar Menempuh Hidup Baru
Dokumentasi Pribadi
Aku masih
belum percaya sudah menjadi seorang isteri. Rasanya baru kemarin aku mengeluh
tentang Jodoh kepada Tuhan. Karena Mengeluh kepada Tuhan membuat aku merasa
yakin dan percaya bahwa Tuhanlah pembuat skenario terbaik untuk hambanya.
Beberapa judul
cerita di blogku banyak berkaitan tentang pernikahan, misalnya ketika teman
menikah, sinyal jodoh sampai pada bolehkah berhenti berharap menggambarkan
betapa aku sudah mulai pasrah tentang masalah jodoh. Bukan berarti putus asa, aku
masih tetap ikhtiar dan doa. Selain itu tetap membuka hati kepada orang baik yang
ingin mengenal lebih dekat.
Berbicara tentang
jodoh. Memang jodoh adalah sebuah misteri. Manusia tidak bisa menebak secara
pasti dengan siapa dia akan berjodoh. Setelah menemukan orang yang pas,
mantapkan hati dan ikutsertakan Tuhan dalam setiap langkah yang diambil.
Memang ragu
dan bimbang menyertai setiap pasangan yang akan menuju ke hal yang sakral
seperti pernikahan. Tetapi dengan menikah hati menjadi tentram. Hati menjadi nyaman
dan tentu saja bisa menjalankan sunah rasul dalam penyempurnaan ibadah sebagai
umat nabi Muhammad Sallalahualaihi Wassalam.
Dulu aku
bertanya-tanya, seperti apa rupanya jodoh yang dikirimkan Tuhan?. Sekarang aku
menyadari, bahwa Tuhan memang menemukan dengan orang yang tepat sesuai dengan waktu
dan kondisi yang tepat pula. Tentunya di saat diri sudah siap menghadapi pernikahan.
Siap menghadapi pernikahan artinya sudah belajar apa saja yang akan dihadapi
nanti, meski kita bukan peramal, setidaknya kita tahu gambaran menikah dengan
banyak belajar.
Persiapan sebelum
menikah yaitu dengan banyak membaca buku tentang pernikahan, mengikuti media
sosial pakar pernikahan misalnya psikolog atau dokter. Membaca artikel serta menonton
kajian tentang pernikahan. Segala hal yang berkaitan dengan pernikahan
setidaknya bisa sangat mudah diakses di zaman sekarang ini. Jadi tinggal pilih
info yang valid dan benar untuk diikuti.
Meskipun sudah
banyak belajar, ketika masuk dalam prakteknya butuh yang Namanya kesabaran,
keuletan dan komunikasi yang baik dengan pasangan. Pasangan adalah partner
untuk saling kerjasama dan saling mengisi satu sama lain.
Hari ini
tepat sepuluh hari umur pernikahan, tapi masih saja belum percaya sudah menjadi
seorang isteri, meskipun diri banyak kekurangan, semoga bisa terus belajar
menjadi isteri yang baik.
Tuhan,
terima kasih sudah membawaku sampai di titik ini. Terima kasih sudah mempertemukan
dengan Dia. Orang yang bersamanya membuatku makin dekat dengan-Mu dan semoga kami
menjadi pasangan yang saling mencintai secara utuh tanpa menuntut untuk saling berubah.
Komentar
Posting Komentar