12 Tahun Kepergianmu Ayah


 Mungkin kebanyakan orang memiliki memori yang indah bersama seorang Lelaki disebut Ayah, memiliki kedekatan emosional bersama Ayahnya dan bisa berbagi cerita apa yang dirasakan kepada Ayah. beruntung jika berada di posisi ini, namun masih ada juga yang tidak bersyukur, masih ada yang mengeluh dan terus bertengkar dengan Ayahnya. Padahal keberadaan seorang Ayah adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh orang yang sudah ditinggal oleh Ayahnya. 

Aku tidak begitu punya banyak memori bersama Ayah, yang aku ingat bahwa Ayah selalu menggendongku setiap kali pulang dari mencari nafkah, maklum aku adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarga. Kata ibu, Ayah orang yang sangat penyabar, karena Ayah tidak pernah marah ketika ada masalah, Ayah selalu bisa mengontrol emosinya. Sayangnya aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah yang disebut ibu itu. 

Bagiku peran seorang Ayah sangat penting dalam hidup seseorang. Meskipun ada ibu yang juga sekaligus berperan sebagai Ayah, namun banyak perbedaan yang tidak bisa disamakan antara keduanya. Mengetahui bahwa Ayah sudah tiada adalah hal menyakitkan yang dulu kecil tidak pernah aku tahu, tetapi ketika dewasa aku tahu bahwa sakit memang saat melihat orang lain bisa bahagia dengan kedua orangtua yang lengkap. Ayah yang menjadi sandaran hidup menjadi hilang karena digantikan oleh seorang Ibu. 

Aku tahu bagaimana rasanya dipandang sebelah mata oleh orang lain ketika aku tidak memiliki Ayah. ketika aku memasuki masa sekolah Ayah sudah tidak ada, aku merasa mendapat perbedaan perlakuan dari lingkungan sekitarku. Orang banyak bercerita tentang ibuku yang menjanda menghidupi kehidupan aku bersama saudaraku. Aku menyadari banyak rintangan yang harus kami lalui ketika tidak ada sosok seorang Ayah bersama kami. Mencari nafkah tidak hanya menjadi tanggungjawab ibuku tetapi abang-abangku juga sehingga mereka harus putus sekolah karena harus bekerja diusia belia.  

Dulunya aku selalu menangis sendirian ketika sudah mendengar orang-orang bercerita tentang Ayahnya. Aku juga sering membuat suatu mimpi agar bertemu Ayah segera. Namun aku tahu kami sudah berbeda dunia. Aku berusaha untuk mendoakan agar beliau selalu bahagia dan senang di surga. Aku berharap kami akan dipertemukan diakhirat kelak, banyak hal yang ingin aku sampaikan dan tanyakan kepadanya. Salah satu yang ingin aku ceritakan yaitu tentang keberhasilanku dengan masa studiku, aku juga ingin bercerita tentang banyak rindu yang aku tumpuk. Selain itu aku ingin sekali melihat senyum Ayah saat mengetahui aku berhasil dengan kehidupanku saat ini. 

Bagiku, belajar untuk menerima kehilangan dan ketiadaan orang disayang adalah suatu wujud keikhlasan atas kepergiannya. Allah sudah tahu yang terbaik dan sudah tertulis semua dalam takdir kehidupan. Namun, sesekali bila aku terlintas ingatan tentang beliau, aku akan banyak berdoa dan meminta dilapangkan kuburnya dan jauh dari siksa kubur. Aku tahu bahwa doa seorang anak akan sampai kepada orangtua yang telah tiada. Semoga saja. 

Meskipun peran Ayah tak tergantikan, aku beruntung karena dikelilingi oleh saudara laki-laki yang banyak. Ada enam orang yang siap sedia melindungiku. Aku sangat bahagia ketika hanya aku adik perempuan satu-satunya, tentu saja aku menjadi adik yang manja tetapi aku juga banyak belajar dari mereka. Aku sangat menghargai abang-abangku, mereka adalah yang mendorongku dan selalu memotivasi aku sampai ketahap ini. Aku tahu banyak hal yang mereka korbankan untuk melindungi dan menjadikan aku adik manisnya yang tumbuh dengan baik.

Memang aku tidak akan pernah bisa membalas jasa orang-orang yang mencintaiku terutama Ayah, sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa membalasnya, oleh karena itu aku selalu minta dan selalu berdoa. Aku selalu berusaha agar beliau tetap bangga kepadaku, meskipun beliau tidak disampingku saat aku meraih apa yang aku impikan, meskipun aku terkadang sedih sendirian, aku tahu bahwa beliau selalu melihat aku dari kejauhan. Aku sangat menyayanginya meskipun wujudnya tidak lagi nyata. Aku akan selalu mencintainya meskipun hadirnya tidak lagi ada didunia.

Jika kamu masih diberikan kesempatan untuk berada disamping Ayah dan masih bisa bercengkrama serta masih bisa jalan berdua dengannya maka manfaatkanlah. Kita tidak akan pernah tahu takdir akan sampai dimana batasnya untuk mempertemukan kita dengan orang yang disayang. Sayangilah dan bahagiakanlah Ayahmu selagi mereka di dunia. ketika kau memiliki perbedaan pandangan dan tidak setuju dengan apa yang dilakukan Ayah, maka jangan menjauhinya, teruslah mengingatkannya dan mendoakannya. 

Cintailah Ayahmu dan sayangilah dia. Siapapun dan bagaimanapun dia tetaplah Ayahmu selamanya. Hilangkan semua rasa kesalmu dan rasa marahmu kepada Ayah. jadilah anak yang selalu berbakti kepada kedua orangtua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart