Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Bolehkah Berhenti Berharap?

Gambar
  Ilustrasi Cincin Emas. foto/istockphoto/tirto.id Menjadi anak perempuan memang tidak mudah. Apalagi dengan usia yang sudah melewati angka dua puluhan. Sering banget aku curhatin tentang ini di blog yang judulnya "Ketika Teman Menikah". Tema masih sama tentang pernikahan. Ya, tema yang ndak akan habisnya, selalu dibahas. Kenapa menjadi perempuan tidak mudah? Apalagi di budaya adat Minangkabau, eh tapi sepertinya hampir seluruh budaya masyarakat kita yang masih menganggap bahwa ideal menikah bagi perempuan itu ada patokannya, ya minimal dua puluh lima lah ya. Tetapi ideal menikah yang ditetapkan banyak orang ini, apakah juga ideal untuk semua perempuan? aku rasa sih enggak yaa. Setiap orang punya kondisi yang   berbeda. Dan menikah adalah pilihan yang boleh saja mereka lakukan dan mereka tidak lakukan. Nah, meskipun dalam sunnah nabi dianjurkan menikah untuk menyempurnakan agama, tetapi masih kita temukan orang yang memilih tidak menikah meskipun taat agamanya. Ada perempuan

Jangan Menyepelekan Waktu

Gambar
sumber Foto:  http://furnizing.com/article/jam-dinding-2 Waktu memang cepat berlalu, sangat cepat tanpa ada kesempatan untuk kembali memperbaiki apa yang sudah terjadi. Jika kamu bisa kembali ke masa lalu apa yang ingin kamu perbaiki? Aku sering sekali tertipu oleh waktu, karena rasanya beberapa hal lewat begitu saja. Aku mungkin merasa menyesal, Tetapi aku berusaha untuk menerima apa yang sudah terjadi. Bisa jadi ini takdir Allah kepada ku, untuk bisa lebih menghargai waktu, karena aku tak tahu sampai kapan batas usiaku. Aku belajar dari waktu. Belajar untuk menikmati waktu dan lebih menghargai waktu. Ada beberapa peristiwa yang membuat aku selalu ingat kenapa harus dan pentingnya tentang memanfaatkan waktu. Seperti saat kepergian orang yang aku sayangi, iya Ayahku. Aku bahkan merasa sedih kenapa hanya sedikit memori bersama sosok Ayah ketika beliau masih hidup dulu. Sempat dulu terpikir, kenapa Allah memilih aku untuk merasakan semua kesedihan ini? Pahit jika berbi

Alasanku Membuat Podcast

Gambar
anchor.fm/pipi-miralini   Podcast adalah rekaman audio yang bisa didengarkan oleh banyak orang. Podcast saat ini sudah menjadi media yang asik untuk menggali ilmu dan mencari hiburan selain itu memberikan manfaat pada orang yang mendengarnya. Bias a nya Podcast bisa didengarkan di Platform online Anchor.fm , spotify  dan media lainnya. Sebenarnya keinginanku untuk membuat Podcast sudah ada sejak lama. Tapi selalu tertunda karena belum ada persiapan yang matang disebabkan kesibukan bekerja dan kesibukan lainnya. Podcast yang ingin aku buat dulunya tentang materi pembelajaran seperti wawasan kebangsaan. Materi untuk tes Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sekolah kedinasan. Sepertinya jika aku membahas materi wawasan kebangsaan di podcast rasanya itu tidak umum dan hanya dibutuhkan oleh orang tertentu saja . mulailah aku memikirkan apa yang aku butuhkan dan mungkin saja orang lain ingin dengar. Keinginanku semakin kuat saat masa pandemi yang mengakibatkan  aku banyak menghabisk

Jangan Menyerah, Kamu Bisa Kuliah

Gambar
Pose foto untuk menyemangati “Masa sih, kamu mau kuliah ? , mau bayar kuliah pakai apa?”, kata itu keluar dari mulut orang-orang di sekitar rumahku. Ya, aku memang tidak mendapat dukungan banyak dari mereka. Malah aku dianggap anak yang tidak tahu diuntung karena masih ingin kuliah saat kondisi keluarga tidak memungkinkan saat itu. Aku optimis bisa kuliah. Aku memang bukan anak yang pintar, tetapi aku masih bisa masuk di peringkat  empat besar  di kelas yang memang persaingan nya   cukup tinggi aku rasakan  di penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Semua orang sepertinya berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil terbaik. Aku tidak mau ketinggalan untuk memberikan hasil yang terbaik pada saat di sekolah, Alhamdulillah aku mendapat rekomendasi dari sekolah untuk mendaftar ke kampus dengan jalur PMDK atau jalur undangan. Sekaligus bisa mendaftar beasiswa dengan Bidikmisi. Nah, Bidikmisi ini waktu itu pertama kalinya dilaksanakan di sekolahku. Aku belajar mandiri untuk menda

Kenapa Saya jadi Guru?

Gambar
Awalnya menjadi seorang guru adalah mimpi besar ibu saya. Beliau menginginkan anak bungsunya menjadi guru. Mengapa? Karena cita-cita itu adalah keinginannya yang belum sempat terwujud. Kata ibu jadilah bermanfaat dengan menjadi seorang guru. Meski banyak profesi lainnya, tapi menjadi guru adalah amal jariyah yang tidak pernah putus pahalanya. Waktu itu saya tidak tahu apakah itu mimpi yang terbaik untuk saya. Saya tidak begitu mencari tahu profesi ini. Saya hanya sibuk dengan bermain tanpa memikirkan rencana panjang kedepan. Jadi bisa dibilang saya tidak begitu serius belajar, saya sering bermain-main. Meskipun bukan termasuk anak yang nakal, tetapi saya termasuk anak yang pemalas. Jujur, untuk membaca dengan lancar itu saat duduk di kelas dua Sekolah Dasar. Itupun setiap malam harus dimarahi dan diajari oleh kakak saya di rumah. Ketika masuk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Saya melihat ibu saya tiap pagi menyiapkan segala kebutuhan saya dan kakak saya. Sehabis

Hanya Bisa Bertahan

Gambar
Foto by Google Tahun 2020 adalah tahun berkumpulnya harapan baru, semangat baru dan suasana yang baru. Aku senang banget bisa bergabung di salah satu perusahaan di Jakarta yang menjadi wadah untukku mengembangkan kemampuanku dan mewujudkan harapan-harapanku. Setiap waktu yang dilewati aku selalu berusaha memberikan yang terbaik. Menurutku dimanapun berada harus optimal dan maksimal sehingga tercapai apa yang menjadi goals dan harapan kita. Kenikmatan bekerja di kantor seketika berubah saat menyebar dan berkembangnya virus Covid-19 atau Corona di Ibu Kota. Saat itu aku berencana ingin pulang ke kampung, tetapi aku urungkan, karena aku tidak yakin bahwa aku benar-benar dalam keadaan sehat, bisa saja aku membawa virus. Aku memikirkan keluarga yang ada di kampung, ibuku sudah cukup tua meski tidak punya riwayat penyakit berat, aku tetap waspada dan memutuskan bertahan di Jakarta. Bertahan bukanlah hal yang mudah, semua berjalan di dalam rumah. Aku orang yang suka bepergian

Sedekah Membawa Nikmat

Gambar
Foto by Google         Langkahku semakin lunglai, masih tetap sama tidak ada kabar tentang pekerjaan yang baru. Aku sudah lama menunggu-nunggu. Memang tidak mudah mencari pekerjaan saat ini, aku harus bersemangat selalu dan meyakinkan diri bahwa pekerjaan akan aku dapatkan.       Aku memilih merantau ke Jakarta dan mencoba suasana baru untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun hal ini ditentang oleh orang tua karena jauh dari rumah, aku tetap pergi dan akhirnya mendapatkan restu mereka. Aku paham bahwa pergi jauh seorang diri dan anak perempuan mereka satu-satunya di rumah hal itu membuat mereka khawatir denganku, aku sangat paham itu. Seminggu, dua minggu, tiga minggu aku belum mendapatkan pekerjaan juga. Rasanya sudah hampir putus asa karena aku harus mencukupi kebutuhanku selama di Jakarta, aku ingin segera menghasilkan uang dan bisa membantu keluarga di rumah.      Malam itu aku diberi tahu oleh ibuku bahwa banyak-banyaklah bersedekah dan membantu sesama, aku mulai mencari