KIAT MENULIS CERITA FIKSI
Oleh : Pipi Miralini
Resume
: 9
Gelombang
: 29
Tanggal
: 14 Juli 2023
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber:
Sudomo, S.Pt
Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd
Bismillah,
hari jumat seperti biasa ada KBMN yang moderator oleh Bu Arofiah Afifi, S.Pd
dengan beberapa kutipan untuk memulai kelas malam itu. “Sastra adalah sebuah
kemewahan, fiksi adalah sebuah kebutuhan” – Gilbert K. Chesterton. “Jurnalisme
membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah. Karya fiksi memberi
kesempatan untuk menghidupinya – Jhon Hersey.
Narasumber
malam itu Pak Sudomo menjelaskan tentang kiat menulis cerita fiksi. Penyampaian
materi berbeda dengan narasumber sebelumnya yaitu dengan alur merdeka. Alur
yang dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten
Lombok Barat. Salam dari saya Guru Penggerak dari Angkatan 7 Kota Bekasi Pak. 😊
1)
Mulai dari Diri
Pada
alur ini diberikan pertanyaan seperti:
-
Seberapa sering
Bapak/Ibu menulis cerita fiksi?
-
Mengapa Bapak/Ibu
tertarik menulis fiksi?
-
Apa yang Bapak/Ibu
pahami tentang menulis fiksi?
-
Bagaimana Langkah
Bapak/Ibu agar bisa menulis fiksi dengan baik?
Pertanyaan
awal ini sebagai pertanyaan-pertanyaan untuk membangkitkan semangat di awal
pembelajaran, disimpan dulu untuk dijawab nanti.
2)
Eksplorasi konsep
Alur
ini diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang sudah disiapkan dan nanti
akan diberikan penguatan dalam sesi tanya jawab. Sayapun membuka materi yang
diberikan oleh Pak Sudomo. Di dalam materi yang dikirimkan terdapat alasan
harus belajar menulis cerita fiksi, genre fiksi, bentuk cerita fiksi, premis
yang sering ada pada novel dan film, alat bantu penulis, proses kreatif menulis,
tips menulis cerita fiksi dan perbanyak Latihan.
Ada
syarat dalam menulis cerita fiksi
-
Komitmen dan niat yang
kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai
-
Kemauan dan kemampuan
melakukan riset cerita fiksi tetap logis
-
Banyak membaca cerita
fiksi sebagai bekal tambahan terkait Teknik penulisan
-
Mempelajari KBBI dan
PUEBI
-
Memahami dasar-dasar,
menulis fiksi dan
-
Menjaga komitmen
menulis cerita fiksi
Sering
kali kita mendengar istilah premis, premis bisa diartikan sebagai
ringkasan/sinopsi cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan dan
resolusi hanya dalam satu kalimat. Untuk mengetahui itu premis atau bukan. Pak
Sudomo meminta Bu Ovi sebagai moderator menjabarkan:
-
Tokoh
-
Karakter
-
Tantangan
-
Resolusi
Proses kreatif menulis terutama
dalam cerpen yaitu setelah menentukan telah akan lebih nyaman menentukan
endingnya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah genre yang sesuai. Lalu baru
dibuat outline sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan,
latar/setting dan sudut pandang tulisan. Terakhir mengembangkan kerangka yang
dibuat dalam bentuk tulisan yang utuh. Prinsip paling penting menurut
narasumber yaitu “Selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambal
mengedit”. Setelah tulisan selesai lakukan swasunting tentang logika cerita,
penulisan dan tata bahasa.
3)
Ruang Kolaborasi
Alur
ini mengajak untuk berkolaborasi sehingga menjadi kalimat yang utuh.
Brak!
Terdengar
suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam
remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya.
(Saya
mencoba untuk melanjutkan kalimat di atas)
Sosok
bayangan itu makin lama makin dekat, hentakan kakinya kian lama kian memburu. Aku
mencoba mengendalikan perasaan takutku. Aku takut sosok yang ku kenali itu
betul-betul menemukanku. Saat aku melihat dengan lekat, Duaaar! Bunyi tembakan di
sebelah kamarku. Badanku sudah bergetar
4)
Demonstrasi Kontekstual
Bentuk
pemahaman dengan menulis lima tema cerita fiksi. Selanjutnya mengembangkan
menjadi sebuah premis.
Baiklah
akan saya coba tulis lima tema cerita fiksi
-
Seorang perempuan yang
berjuang membunuh masa lalunya dengan melawan perilaku menyakiti orang lain.
-
Seorang anak yang bertekad
menjadi orang yang sukses dengan melawan kekurangan harta bendanya
-
Seorang anak yang
bermimpi menjadi dokter dengan melawan rasa malas dalam dirinya
-
Seorang anak yang
berjuang dari kematian dengan melawan penyihir
-
Seorang perempuan yang
menginginkan keadilan dari kematian Ayahnya
5)
Elaborasi Pemahaman
Alur
ini kita diminta untuk mencari referensi terkait dengan membaca karya fiksi
orang lain
6)
Koneksi antarmateri
Alur
ini yaitu belajar merangkum materi yang sudah dipelajari
7)
Aksi Nyata
Menulis
resume dengan gaya fiksi.
Wah,
enak sekali mengikuti alur dari Pak Sudomo. Semoga saya dapat mulai kembali
menulis cerita fiksi dan bisa menghasilkan karya dengan menulis.
Komentar
Posting Komentar