Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Menjadi Pembicara di Temu Pendidik Nusantara (TPN) Ke-VIII

Gambar
  Dokumentasi Pribadi   Alhamdulillah, sebelumnya aku tidak menyangka bisa menjadi pembicara di sebuah acara Temu Pendidik Nusantara (TPN) tahun 2021. Aku tidak berekspektasi terlalu tinggi untuk bisa lolos dalam seleksinya. Karena memang rasanya aku kurang persiapan dan ceritaku mungkin tidak sebagus cerita guru yang lain. Malam sebelum tutupnya pendaftaran, aku berkeluh kesah dengan suami. Aku menyampaikan bahwa aku masih ragu untuk daftar, karena beberapa alasan tadi. Nggak disangka Suami memberikan dorongan kepadaku untuk daftar. “sudah, daftar aja, mana tahu kamu lolos jadi pembicara”. Dengan mengernyitkan dahi, aku kembali bertanya kepada diriku sendiri. Apakah aku bisa? Ku ambil leptop dan mulai ku tulis apa yang terjadi pada saat aku mendidik di Sekolah. Aku mengambil ide tentang strategi memahami murid. Aku beri judul presentasinya yaitu “Peserta Didik Senang, Guru Tenang”. Aku mulai merangkai abstrak yang akan dikirimkan untuk menjadi pembicara. Aku bercerita tentang

Belajar Menempuh Hidup Baru

Gambar
  Dokumentasi Pribadi Aku masih belum percaya sudah menjadi seorang isteri. Rasanya baru kemarin aku mengeluh tentang Jodoh kepada Tuhan. Karena Mengeluh kepada Tuhan membuat aku merasa yakin dan percaya bahwa Tuhanlah pembuat skenario terbaik untuk hambanya. Beberapa judul cerita di blogku banyak berkaitan tentang pernikahan, misalnya ketika teman menikah, sinyal jodoh sampai pada bolehkah berhenti berharap menggambarkan betapa aku sudah mulai pasrah tentang masalah jodoh. Bukan berarti putus asa, aku masih tetap ikhtiar dan doa. Selain itu tetap membuka hati kepada orang baik yang ingin mengenal lebih dekat. Berbicara tentang jodoh. Memang jodoh adalah sebuah misteri. Manusia tidak bisa menebak secara pasti dengan siapa dia akan berjodoh. Setelah menemukan orang yang pas, mantapkan hati dan ikutsertakan Tuhan dalam setiap langkah yang diambil. Memang ragu dan bimbang menyertai setiap pasangan yang akan menuju ke hal yang sakral seperti pernikahan. Tetapi dengan menikah hati m

Sesuatu yang Berharga Dalam Hidup (Cerita Peserta Didik Tentang Hal Yang Berharga Dalam Hidup Mereka)

Gambar
  Dokumentasi: Di salah satu kelas favoritku “Barang ini adalah peninggalan Papa sebelum beliau meninggal, ini menjadi barang kesayanganku”, suasana langsung hening dan cerita diakhiri dengan tangisan. Kalimat di atas adalah ucapan yang disampaikan oleh salah satu peserta didikku. Minggu lalu, aku melakukan sebuah eksperimen di kelas. Sebelum pembelajaran di mulai, aku berupaya mengajak anak-anak berekspresi dan lebih banyak menceritakan tentang diri mereka. Aku menyuruh mereka membawa barang berharga di hidup mereka. Antuasias sekali mereka menceritakan barang yang mereka bawa. Suasana kelas menjadi riuh dan tentunya mereka berdebar ketika harus tampil di depan kelas. Cerita mereka sangat beragam, dari yang sedih, Bahagia dan juga terkesan apa adanya. Meskipun ada anak yang tidak mau terbuka menceritakan segalanya, namun keberanian mereka patut diacungi jempol. Setiap anak memiliki ceritanya sendiri-sendiri, mereka kuat dan mampu bertahan sejauh ini dengan merawat barang tersebu

Tips Dan Trik Membuat Tujuan dan Metode Pembelajaran Yang Relate dengan Kehidupan Peserta Didik (maaf masih newbie)

Gambar
  Foto: Dokumentasi di Kelas Saat Awal PTMT Sudah beberapa minggu, aku tidak membuat tulisan di blog. Tiba-tiba, ponselku berbunyi menandakan adanya notifikasi dari pesan Instagram. Setelah pesanku baca, aku tertegun, karena blog yang aku buat ada penggemarnya. Alhamdulillah ya, blogku ada yang baca (emot Bahagia nih 😊 ) Karena memang awalnya menulis blog bukan untuk mendapatkan penggemar, tapi lebih kepada sharing dan berbagi untuk siapa saja terutama pengingat bagi diri sendiri. Berkaitan dengan pesan Instagram tersebut, aku diminta memberikan tips dan trik dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Akupun masih tahap belajar, semoga blog ini bisa saling berbagi dengan guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan guru lainnya dimanapun berada. Tujuan pembelajaran merupakan acuan dalam memberikan pengajaran. Namun, banyak guru yang masih berpatokan dengan perangkat pembelajaran dari tahun sebelumnya yan

Belajar Mendidik

Gambar
  Perjalanan hidup adalah proses panjang yang mengantarkan seseorang menjadi sesuatu. Terkadang seseorang berpikir apakah dia sudah memiliki jalan yang benar? Apakah dia sudah melakukan hal yang sesuai? Sampai pada satu titik yang membuatnya berada pada pengalaman yang menyenangkan, pengalaman menyenangkan itu aku sebut sebagai seorang pendidik. Aku sadar bahwa aku masih perlu banyak belajar menjadi seorang pendidik yang baik, karena tantangan dalam mengajar itu selalu ada. Pasti akan terus ada dan ini merupakan masalah yang harus segera aku cari solusinya. Ketika aku melihat lagi cara dulu aku mengajar, ternyata aku masih terfokus pada teks dan tidak kontekstual kepada kehidupan anak. hal ini aku sadari saat aku berada pada pekerjaanku sebelumnya, aku membuat materi pembelajaran yang sangat text book, bisa dibilang sangat kaku dan terlalu terpaku pada teks yang berupa hapalan, bukan praktek dalam kehidupan anak. Alhamdulillah, aku diingatkan oleh seorang pimpinan tentang cara

Ada Apa dengan Angka 98?

Gambar
  Entahlah ini seperti suatu kebetulan, aku merasa tidak asing dengan angka Sembilan Delapan (98). Mengapa aku mengatakan demikian? Hal itu karena kejadian-kejadian yang terlalu kebetulan. Misalnya seperti ini, saat aku kuliah di kampus, aku memiliki Nomor Induk Mahasiswa (NIM), yang akhirannya angka 98. Tidak sampai disitu, aku juga memiliki nomor handphone yang berakhiran 98. Suatu kebetulan banget. Terlebih lagi, Saat ini, aku diamanahkan untuk menjadi wali kelas, sungguh sangat kebetulan aku ditunjuk menjadi wali kelas di kelas 98.  Nah,ada apa sih dengan angka 98?  (kebetulan banget nggak tuh?). oke nanti kita cari tahu alasannya. sekarang kita bahas dulu, gimana sih wali kelas itu? Menjadi seorang wali kelas adalah hal pertama yang pernah aku rasakan, meskipun di sekolah tempat aku mengajar sebelumnya, aku pernah menjadi wali kelas sementara selama tiga bulan, tetapi aku belum pernah benar-benar merasakan menjadi seorang wali kelas dengan rentang waktu yang cukup lama.

Titik Terendah Dalam Hidup

Gambar
  Foto Dokumentasi Pribadi   Ibarat sebuah jalan, hidup mengalami naik dan turun, ada yang terjal dan mendaki, kadang berada pada titik tertinggi dan kadang juga berada pada titik terendah. Berada pada titik terendah Misalnya merasa diri tidak berguna, merasa bahwa yang dilakukan sia-sia, merasa tidak diinginkan oleh orang disekitarnya atau bahkan merasa ingin bunuh diri saja. Titik terendah dalam hidup bisa sampai ke tahap depresi jika tidak diatasi, yang biasanya diawali dari stres yang tidak tertangani. Banyak sekali orang yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Ada yang bilang depresi atau penyakit mental datang karena kurang beribadah. Padahal tidak demikian, Ada yang mencoba beribadah terus, tetapi masih muncul rasa negatif itu, mencoba melakukan hal positif tetapi kadang masih bisa Kembali tidak tenang. Penyakit mental sama halnya dengan penyakit pada umumnya, seperti kanker, yang perlu segera diobati. Akupun mengalami titik terendah dalam hidup, seperti kehila

Egois Yang Diperbolehkan

Gambar
  Foto Dokumentasi Pribadi Seringkali egois atau egoisme dikaitkan sebagai suatu hal yang hanya menguntungkan diri sendiri. Menurut Wikipedia, Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Bahkan ada salah satu artikel menyebutkan kalau orang egois cenderung memerhatikan keinginan, keutuhan dan kesejahteraan diri sendiri. Sifat egois merupakan sifat yang tumbuh secara alami dalam diri setiap manusia. Tapi mungkin memiliki kadar egois yang berbeda-beda. Tanda keegoisan sering digambarkan seperti merasa tidak perlu minta maaf saat berbuat salah, sering mengeluh tanpa memecahkan permasalahan, selalu menyalahkan dan menyudutkan orang lain, tidak toleransi dalam suatu hubungan dan kadang sering sampai menilai buruk orang lain. Nah, sebenarnya yang akan kita bahas di sini, bukanlah tentang egois yang seperti disebutkan di atas, tetapi kita akan bahas egois yang ber

5 Tahun Lalu Menentukan Saat ini, Saat ini Menentukan 5 Tahun Akan Datang

Gambar
  Foto Dokumen Pribadi Jika berbicara tentang lima tahun lalu, mungkin berbagi variasi ingatan yang ada dalam benak kita masing-masing. Tapi sebenarnya itu menentukan siapa kita saat ini. Kisahku di lima tahun lalu, masih seorang mahasiswa yang haus akan ilmu, terus belajar dan mencoba menjadi yang terbaik, terdengar seperti ambis, memang, karena hampir semua ingin ku coba. Bagiku, lima tahun lalu adalah kenangan yang sangat indah. Aku mencoba masuk diberbagai organisasi kampus, mulai dari tingkat jurusan sampai universitas. Misalnya seperti tingkat jurusan, aku aktif di himpunan mahasiswa jurusan ilmu sosial politik, lalu tingkat fakultas, aku aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, dan di tingkat Universitas aku nggak mau juga ketinggalan masuk ke Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus. Selain itu organisasi sosial di luar kampus juga aku ikuti, sebagai penyeimbang untuk terus berbagi dengan orang lain. Apakah organisasi kampus menentukan masa depan?

Sejenak Nostalgia Masa Pubertas di SMP

Gambar
Foto by: Unicef.org Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya Pubertas. Pubertas disebut sebagai masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Transisi akan terjadi terutama dalam bentuk fisik, jiwa, fungsi organ reproduksi dan minat pada lawan jenis. Masa pubertas bisa dimulai pada umur yang berbeda-beda nih, umumnya pada umur 10 sampai 16 tahun. saat aku berusia 13 tahun atau tepatnya berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku mengalami apa yang disebut pertumbuhan pada masa pubertas, salah satunya mengenal lawan jenis. Aku dan sahabatku sebut saja Namanya Yati, kami suka sekali bercerita tentang cowok impian atau sering kami impikan sebagai pacar idaman yang tidak benar-benar kami pacari. Kami sudah memasang target, siapa cowok yang pantas kami kagumi. Pastinya perlu survey yang ketat untuk ini. Misalnya aku, suka dengan cowok yang saat itu adalah tipe cowok yang pendiam, cool dan cerdas, sedangkan Yati sahabatku ini, suka dengan cowok tampan dan cool. Wah,

STIGMA TENTANG ASAL MUASAL PASANGAN HIDUP

Gambar
  foto by: Pijar Psikologi Sebelumnya maaf kalau ada yang tersinggung dengan tulisanku kali ini, tetapi stigma sering sekali muncul di kalangan masyarakat kita. Stigma tentang pasangan hidup, hahaha masih juga tentang pasangan ya. Stigma atau ciri negatif yang menempel pada diri seseorang padahal berasal dari  alasan yang kurang berdasar, mulai dari pernyataan begini, “eh, kamu nanti jangan nikah sama orang sunda ya”, Aku balik bertanya “memangnya ada apa dengan orang sunda?”, Terus dijawab begini “nah orang sunda ini kebanyakan pemalas, nanti kamu hidup susah.” Aku nggak tahu dari mana asal landasan itu, apa karena bertemu satu orang sunda atau mungkin ada orang yang trauma dengan orang sunda. Sebenarnya aku banyak ketemu teman-teman dari sunda, tapi mereka rajin dan pekerja keras, mmmmmm sepertinya stigma ini salah sekali hingga digeneralisasi. Ada lagi pernyataan seperti ini “Jangan nikah sama orang jawa, nanti kamu nggak bisa pulang kampung, nanti dikekang”, Lah ini

Cerita Tentang Abang Ojek Online

Gambar
  foto by BJM.Web.id Ojek online sudah lama menjamur di negara kita, mungkin bisa dibilang, kemana-kemana lebih cepat dengan menggunakan jasa ojek online . Apalagi jalanan macet dan kita butuh segera bergegas menuju ke suatu tempat. Ojek online selalu hadir dengan beragam kemudahan yang membuat kita tidak lagi ragu dan bimbang menuju ke suatu tempat, karena bisa dijangkau dengan mudah dan harga yang terbilang bersahabat. Sejak pertama kali ke Jakarta, aku selalu memaksimalkan menggunakan jasa ojek online . Abang ojek online nya ramah-ramah, meskipun ada sesekali dapat yang jutek dan kadang keras kepala padahal udah ditunjukin jalannya masih bersikeras jalannya yang tercepat. Jadinya ya begitu, kadang suka kesal juga. Tetapi kekesalan itu tidak sampai membuatku memberi rating buruk, karena aku tahu, bahwa pandemic saat ini, bukan untuk menyusahkan orang lain dengan memberi rating buruk, ya, selama yang dilakukan tidak fatal, hihihi Namun dari sekian banyak cerita tentang Abang o

Karena Kita Juga Manusia

Gambar
  Dokumentasi Pribadi Apakah ada manusia yang tidak merasa Lelah? Mungkin setiap manusia pernah merasakan Lelah. Lelah menghadapi rutinitas, Lelah merasakan kehidupan yang serba cepat tanpa jeda. Lelah memenuhi ekspektasi orang lain dan Lelah memenuhi ekpektasi sendiri. Sebagai manusia kita berusaha untuk tetap bekerja keras, merasa bahwa kita harus terus positif dan belajar tanpa henti berusaha dan bekerja. Tetapi kadang kita lupa bahwa kita hanyalah manusia, yang mungkin bisa saja naik turun dalam semangat. Bahkan mungkin butuh yang Namanya istirahat sejenak. Memenuhi ekskpektasi orang lain untuk menjadi apa yang mereka inginkan itu benar-benar Lelah. Berusaha memendam perasaan sendiri untuk menjadi versi yang orang lain inginkan membuat terasa melelahkan. Lalu bagaimana supaya bisa lepas dari kelelahan yang melanda ini? Jawabannya yaitu, cobalah untuk menyendiri dalam ketenangan, mengistirahatkan diri sejenak, dan meminta orang lain mendengar keluh kesah selama ini. Memang b

Takdir atau Cocoklogi?

Gambar
  Dokumentasi Pribadi Tuhan sudah memberikan sinyal sejak awal, siapa yang pernah berada pada titik, di saat dia tidak mengetahui bahwa sesuatu yang di takdirkan sudah diperlihatkan sejak awal. Mungkin ini hanya firasatku, atau aku yang suka melakukan cocoklogi dengan peristiwa yang sering terjadi padaku. Misalnya saja, saat  aku berada di suatu Kota yang menjadi tempat   sekarang  aku mengabdi atau bisa dibilang takdir yang sejujurnya sudah Tuhan beritahu sejak awal. Jadi, dulu waktu umurku lima tahun, aku pertama kali datang ke Pulau Jawa bersama Ibuku, di sana aku masih ingat kalau tempat yang pertama kali kami datangi adalah Kota tempat aku berada sekarang. Siapa yang menyangka, bahwa aku Kembali ke Kota ini dengan harapan-harapan baru yang ingin aku wujudkan. Semoga Tuhan memudahkan langkahku pada setiap keinginan tersebut dan diberikan kekuatan pada rintangan di hidupku. Selain Takdir Kota ini, aku juga mendapatkan sinyal lainnya. Dari dulu, sejak aku  berada di Sekolah D