Berkunjung ke Perpustakaan Nasional Jadi Betah Sampai Nggak Mau Pulang



Perpustakaan memang cocok dijadikan tempat untuk mencari referensi atau tempat yang sangat menyenangkan untuk membaca koleksi-koleksi buku dari yang biasa sampai buku yang langka dan luar biasa. Berkunjung ke perpustakaan menjadi pengalaman tersendiri buat aku pribadi, karena di perpustakaan tentu ilmu bisa lebih terasah, pengetahuan dan daya pikir bisa lebih berkembang.
Aku mencari perpustakaan yang paling recommended banget di Jakarta, aku memutuskan sendiri untuk berangkat ke perpustakaan hari rabu (18/07/2018). Berangkat sekitar pukul 10.30 WIB aku pergi menggunakan Trans Jakarta dari halte kebun jeruk, transit di halte harmoni lalu naik ke koridor 2 arah pulogadung-harmoni dan berhenti di halte balai kota, perpustakaan tepat didepan halte balai kota. Aku sampai di lokasi tepat pukul 11.50. kurang lebih satu jam dalam perjalanan karena cukup macet juga untuk ke arah harmoni. Hanya dengan membayar ongkos tiga ribu lima ratus saja aku sudah bisa sampai ke perpustakaan nasional yang beralamat di Jalan Merdeka Selatan No. 1, Gambir, Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ke perpustakaan juga bisa menggunakan transportasi online berhenti tepat didepan gedungnya. 

Perpustakaan nasional yang diresmikan tahun lalu ini sudah banyak pengunjung. Kemarin aku kesana lumayan banyak orang yang datang. Gedung perpustakaan ini memiliki tinggi 126,3 meter yang merupakan gedung perpustakaan tertinggi di dunia dengan 24 lantai plus basement. Hal ini mengalahkan perpustakaan shanghai, China yang memiliki tinggi 106 meter.

Awal ke perpustakaan ini kita akan melihat bangunan tua yang berisi lukisan, foto-foto sejarah Indonesia. Masuk kedalam perpustakaan kita akan disambut dengan rak buku yang sangat tinggi sampai ke atap langit-langit gedung, selain itu juga ada lukisan presiden-presiden indonesia beserta buku-buku tentangnya. Di lantai 1 ini juga ada tempat penitipan tas seperti perpustakaan pada umumnya dan untuk ke lantai selanjutnya bisa naik escalator dan lift. Jika belum punya kartu anggota perpustakaan, bisa langsung dibuat di lantai 2 dan sangat praktis sekali, karena sudah disediakan computer, kita hanya mengisi data diri, cetak no antrian dan alhamdulillah waktu kesana antrianku tidak terlalu ramai jadi Cuma menunggu sebentar kartu sudah langsung ada dan gratis. Jangan khawatir untuk yang KTP nya diluar Jakarta, kartu bisa dibuat untuk yang berasal dari luar kota Jakarta dan serunya berlaku sampai 10 tahun. 

Pelayanannya sangat ramah, kalau bingung mau kemana dan ingin ke lantai apa saja, cukup bertanya pada petugas yang selalu ada di setiap gedung. Selain itu info untuk setiap gedung juga ada disamping lift. Jadi, kita tidak akan tersesat. Sayangnya aku hanya bisa berkunjung di beberapa lantai saja, karena waktu yang terasa begitu cepat.

Aku langsung naik ke lantai 9 untuk melihat naskah-naskah asli nusantara peninggalan sejarah. Aku sangat kagum Karena budaya menulis masyakat Indonesia dan cerita dongeng dulunya sangat berkembang pesat. Lantai 9 ini juga bisa jadi tempat ternyaman untuk membuat tugas, karena sudah disediakan computer dan juga tempat ruang belajar yang khusus untuk kamu sendiri. seru kan? Kamu jadi lebih fokus mengerjakan tugas. Jangan khawatir WIFI gratis juga ada disetiap lantai dan full AC.
Selanjutnya aku naik ke lantai 21, incaranku buku-buku yang pengen banget aku baca. Ternyata di lantai ini banyak mahasiswa yang membuat tugas dan cukup ramai. Karena disini koleksi buku tentang pelajaran banyak banget. Juga ada buku terkait agama islam yang cukup lengkap. Kamu tinggal pilih buku apa saja yang kamu baca. Aku sempat terlena dan tidak sadar ketika membaca buku di lantai ini dan jam sudah menujukkan pukul 15.30 WIB. 

Aku memutuskan untuk naik kelantai 24, lantai terakhir sebelum aku beranjak dari perpustakaan ini. Disini kita bisa lihat budaya Indonesia terutama buku-buku terkait tradisi Indonesia. Lantai 24 juga ada ruangan eksekutif, nyaman sekali bak di hotel bintang lima. Kamu juga bisa menikmati pemandangan ibukota dari teras dilantai ini. Keren banget, sayangnya waktu kesana Jakarta ditutupi kabut, tapi aku merasa senang karena bisa melihat pemadangan diatas ketinggian. Rasanya tak mau pergi dari situasi yang menyenangkan disini aku mencoba mengambil beberapa moment dari atas yang tepat didepannya Monas.

Berkunjung ke perpustakaan nasional memang tidak akan cukup waktu sehari. Kualitas pelayanan yang bagus dan fasilitas yang ada di perpustakaan ini aku acungi jempol deh, karena selain buku-buku juga banyak pameran berupa lukisan dan foto-foto yang bikin kamu takjub. Kebisingan dan kepadatan ibukota bisa terobati dengan mengunjungi perpustakaan ini. Aku pastikan kalian nggak bakal nyesel kesini. Hanya saja, karena masih baru banget, beberapa buku yang disediakan ada yang belum lengkap. Tapi, it’s ok lah, yang penting bisa melihat koleksi buku lainnya.
 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Raih Prestasi Internasional Berkat Menulis

Bernostalgia di Aplikasi Facebook

Writing By Heart